"Hay incendio en el bosque alrededor de Valparaso, mejor no ir hoy,"
Komentar teman saya ini membatalkan rencana saya pagi itu untuk berangkat ke Valparaiso, apalagi setelah melihat berita-berita tentang kebakaran hutan di sana di internet. Akhirnya, saya memutuskan untuk berkunjung ke Vina Cousino Macul, sebuah perkebunan anggur yang lumayan terkenal di Chile dan lokasinya masih tidak terlalu jauh dari pusat kota Santiago dan masih bisa dijangkau dengan transportasi umum yaitu metro dan metrobus.
Pada awalnya saya agak ragu jalan-jalan ke perkebunan anggur karena pernah juga melakukan hal yang sama di Selandia Baru beberapa puluh tahun lalu. Namun mengingat reputasi Anggur Chile yang lumayan terkenal, maka tidak ada salahnya main-main ke sana. Luis, tuan rumah saya di apartemen mengatakan bahwa anggur Chile memiliki mutu yang sangat baik dengan harga yang masih terjangkau. Dan Anggur pada saat ini merupakan salah satu produk unggulan Chile.
Sebagaimana biasa, saya memulai perjalanan dari stasiun metro El Golf dan kemudian naik metro L1 tujuan San Pablo dengan turun di Tobalaba dan transfer L4 menuju Plaza Puento Alto dan turun di stasiun Quilin. Suasana luar kota tampak terasa di sekitar stasiun yang letaknya sudah bukan di bawah tanah. Di sini saya berjalan menuju ke halte metro bus untuk menunggu bus No. D17 dan melewati deretan gerai toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Menunggu sekitar 3 menit, sebuah bus lewat dan saya kemudian naik bus yang kebetulan tidak terlalu ramai. Bus melewati Avenida Quilin serta sekitar beberapa halte sampai akhirnya tiba di dekat persimpangan Avenida Tobalaba. Di sini saya turun karena pintu masuk menuju perkebunan sudah terlewat sekitar 200 meter di sebelah kiri jalan. Suasana di halte di Avenida Quilin itu juga sepi, demikian juga dengan di kaki lima karena sama sekali tidak ada pejalan kaki. Saya berjalan santai dan kemudian menyeberang jalan memasuki pintu gerbang.
Di pintu masuk, saya berbicara dengan satpam dan mengatakan ingin berkunjung ke perkebunan anggur. Saya dipersilahkan masuk dan berjalan terus untuk kemudian belok kanan menuju kantor resepsionis. Suasana di sini benar-benar asri dan nyaman. Selain saya tidak ada pengunjung yang datang dengan berjalan kaki, karena kebanyakan datang menggunakan kendaraan. Terlihat tempat parkir kendaraan tidak jauh dari pintu gerbang.
Bangunan di perkebunan ini pada umumnya memiliki dinding yang terbuat dari bata merah sehingga memberikan nuansa klasik. Vina COuseno Macul, demikian tertulis di dinding di dekat pintu masuk. Di resepsionis, terdapat beberapa pemandu yang memakai kaus warna merah dengan tulisan Guia di punggung yang menyatakan mereka adalah guide atau pemandu wisata. Di sini pula terdapat rak yang disi dengan berbagai jenis botol anggur untuk dijual.