Acara Italian Film Festival 2024 dibuka secara resmi di CGV Grand Indonesia pada 24 April 2024 kemaren. Perhelatan ketiga ini kali ini memiliki tema yang menarik yaitu Venice in Jakarta karena dalam Festival ini 5 film terbaik dari Venice International Film Festival akan ditayangkan.
Kelibat film itu adalah Comandante, L' Ordine de Tempo/In Order of Time, Enea, Adagio dan Bellissima. Selain di CGV, pertunjukan juga diadakan di Pusat Kebudayaan Italia (Instituto Italiano di Cultura) dan IFI Bandung.
Pada upacara pembukaan yang sederhana namun meriah, direktur IIC Maria Battaglia mengatakan bahwa tujuan utama Festival ini adalah untuk lebih memperkenalkan film Italia ke masyarakat Indonesia sekaligus mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Italia.
Dalam kesempatan ini ditayangkan film Comandante, produksi tahun 2023 yang merupakan film perdana yang ditayangkan pada Venice International Film Festival ke 80.
Film yang berdasarkan kisah nyata ini menceritakan tokoh utama seorang komandan atau kapten kapal selam angkatan laut Italia pada era perang dunia kedua di Eropa.
Salvatore Todari adalah komandan kapal selam Cappellini yang dilengkapi dengan torpedo dan senapan mesin dan siap menghadapi musuh-musuhnya.
Namun dalam film ini digambarkan sisi yang lain dari sebuah film perang, yaitu suatu drama kemanusiaan dan kisah cinta pada sang istri.
Dikisahkan setelah berhasil menenggelamkan kapal Kabelo berbendera Belgia yang membawa peralatan perang Inggris, sang kapten malah menyelamatkan 26 awak kapal tersebut untuk kemudian membawanya ke pelabuhan Santa Maria yang netral. Belgia sendiri kemudian menyatakan berada di pihak Inggris dan sang komandan menyatakan bahwa rasa kemanusiaan berada di atas segala-galanya.
Dalam film ini juga ditayangkan beberapa lagu Italia yang berasal dari masa perang dunia pertama dan kedua, di antaranya Un Hora Sola Ti Vorrei yang sangat mendayu-dayu menggambarkan kerinduan istri sang komandan.
Selain itu juga ada Canzone Dei Sommergibili : Lagu Kapal Selam yang merupakan lagu yang sangat bersemangat dan konon diciptakan di era Italia sebagai negara fasis.
Akan tetapi yang sangat menyentuh hati adalah lagi yang dikumandangkan di akhir film yang berjudul O Surdato 'nnammurato yang berkisah tentang seorang serdadu yang sedang kasmaran.