Pagi itu, saya berangkat menuju stasiun Depok Lama atau Depok saja dan kemudian menuju tempat berkumpul di sebuah cafe tidak jauh dari stasiun. Di sini sudah berkumpul sebagian besar peserta tur yang akan dipandu oleh Mas Adjie, pemandu wisata yang sangat mumpuni mengenai kawasan kota Depok dan kebetulan juga berdomisili di Depok.
Sekitar pukul 9.45 pagi acara pengayaan bertajuk Jelajah Belanda Depok yang diselenggarakan oleh DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia DKI Jakarta dimulai langsung di destinasi pertama yang dikunjungi, yaitu GKP atau Gereja Kristen Pasundan Depok.
Kebetulan gereja ini lokasinya sangat dekat dengan stasiun Depok arah keluar menuju Jalan Kartini.
Kami berkumpul di halaman gereja yang cukup luas dan disambut oleh Pak Hendra yang merupakan pengurus gereja ditemani seorang balak dari dinas pariwisata Kota Depok.
Sekilas, tampak muka bangunan gereja tampak sederhana dengan warna krem yang mendominasi. Pintu masuknya berukuran tidak terlalu besar dengan hiasan berbentuk lengkungan di atasnya. Pintu ini di apit dengan sepasang ornamen berbentuk salib yang terbuat dari kaca. Di bagian tengah, tertulis nama gereja yaitu GKP Jamaat Depok.
Pak Hendra kemudian menceritakan sekilas mengenai sejarah gereja yang konon merupakan salah satu yang tertua di Depok.
Secara resmi GKP Jamaat Depok ini diresmikan pada 6 September 1953 karena pada saat itu diselenggarakan kegiatan ibadah pertama di tempat ini.
Namun sebenarnya di sini sebelumnya juga sudah ada kegiatan lain yang berhubungan dengan keagamaan seperti klinik dan juga konon seminari pertama di Depok yang kemudian menjadi cikal bakal sekolah tinggi teologi yang ada di Jakarta.