Hasil imbang antara Indonesia dan Panama pada pertandingan kedua Piala Dunia U-17 2033 di Gelora Bung Tomo ini merupakan pukulan telak bagi Panama yang menderita kekalahan meyakinkan 0-2 dari Maroko pada pertandingan perdana sekali gus menenggelamkan posisi Panama di posisi paling buncit pada klasemen grup A.
Bukan itu saja, dengan hasil imbang ini pula, peluang Panama makin kecil untuk maju ke Babak 16 besar dan hanya hasil maksimal alias menang dengan Ekuador di pertandingan terakhir pada 16 November mendatang yang bisa menyelamatkan Panama.
Hasil imbang ini juga terasa lebih menyakitkan mengingat Panama telah lebih dahulu berhasil memimpin 1-0 melalui gol Castillo pada 3 menit perpanjangan waktu di akhir babak pertama.
Gol Castillo ini membuat pasukan Panama yang dijuluki Los Canaleros memimpin 1-0 dan merupakan buah yang manis setelah lebih dari 45 menit menguasai seluruh lini lapangan pertandingan.
Boleh dibilang permainan Indonesia sama sekali tidak berkembang di babak pertama ini. Castillo berhasil memasukkan bola ke gawang Indonesia setelah berhasil mengambil bola dari tepi area penalti, memotong ke dalam untuk menggiring bola melewati tiga pemain sebelum mencungkil bola melewati kiper. Untuk aksi yang hebat ini Castillo digambarkan dengan indah sebagai Castillo se viste de Messi alias berdandan seperti Messi.
Dengan memimpin 1-0 di akhir babak pertama ini, Panama digambarkan dengan bahasa yang indah yaitu Panam toca el Cielo atau Panama menyentuh langit. Bayangkan saja setelah menguasai pertandingan, memonopoli lapangan dan menggempur Indonesia sejak peluit babak pertama dibunyikan tanpa hasil, akhirnya Panama bisa memimpin berkat gol indah Castillo. Namun masih ada tugas yang harus diselesaikan, yaitu babak kedua.
Babak kedua pun dimulai. Pola permainan Indonesia mulai berubah dan sedikit demi sedikit mulai memberi tekanan ke daerah pertahanan Panama sambil mencari titik lemah. Walau belum berhasil, akhirnya mampu membuat Indonesia mulai bangkit yang dalam peribahasa disebutkan dengan indah yaitu plantan cara atau menanam wajah.
Demikanlah pada menit ke 54, Kaka berhasil menyelamatkan Indonesia dan menyamakan kedudukan berkat sundulan kepala yang manis ke pojok gawang. Sementara Romero hanya bisa memandang tanpa bisa berbuat apa-apa. Bahkan penjaga gawang pun terkesima dengan gol tersebut.
Indonesia pun mulai bangkit dan mulai lebih berani bermain lepas. Namun kedudukan 1-1 bertahan sampai peluit panjang di bunyikan.
Buat Indonesia hasil ini sebenarnya kurang menguntungkan karena harus menang di pertandingan terakhir melawan Maroko untuk menjamin salah satu tempat di babak 16 besar. Hasil seri melawan Maroko akan membuat posisi Indonesia kurang menguntungkan dan kemungkinan besar tidak akan maju ke 16 Besar. Sementara kalau kalah dengan Maroko akan memastikan berakhirnya perjuangan Indonesia.