Hari Rabu minggu lalu saya berencana mengunjungi seorang teman lama di Tanjungsari, Sumedang, sekitar beberapa kilometer dari Jatinangor.
Sebenarnya ada beberapa pilihan transportasi seperti naik bus dari Bekasi ke Sumedang yang katanya lewat Tanjungsari. Namun karena tidak yakin, akhirnya saya memutuskan naik kereta cepat Whoosh saja dari Halim hingga Tegalluar dan nanti akan melanjutkan dengan angkutan lainnya. Bisa Ojol atau taksi online.
Pagi itu saya berangkat dari rumah menuju ke Stasiun Kereta Cepat di Halim.
Pertama-tama dengan ojol ke stasiun LRT Cikunir 2. Dan dilanjut dengan LRT ke stasiun Halim.
Tiket kereta cepat sudah dipesan terlebih dahulu, namun belum sempat diselesaikan transaksinya karena ojol sudah tiba dan siap menjemput.
Sekitar 10 menit kemudian saya tiba di stasiun LRT Cikunir 2 dan bergegas naik ke peron. Tetapi sayangnya di layar sama sekali tidak ada keterangan kapan kereta akan berangkat alias kosong melompong saja.
Sedikit demi sedikit, penumpang yang menunggu kian ramai tanpa kepastian jam keberangkatan.
Tidak lama kemudian seorang petugas muncul dan saya bertanya estimasi keberangkatan LRT ke arah Dukuh Atas. Petugas menjawab bahwa sudah lebih satu minggu ini keberangkatan LRT memang sangat jarang alias bisa lebih dari 30 menit sekali baik ke arah Dukuh Atas maupun ke arah Bekasi Timur atau Jatimulya.
Hal ini dikarenakan hanya empat train set yang beroperasi karena yang lainnya sedang dalam proses maintenance. Wah saya sedikit terkejut karena tadinya mengira bahwa proses maintenance hanya berlangsung tidak lama dan jadwal sudah kembali normal.