Selesai berkunjung ke Mausoleum Nakhasaband, perjalanan di Bukhara dilanjutkan dengan mampir ke sebuah pemakaman tua Yahudi. Uzbekistan, khususnya Bukhara memang tersohor pernah menjadi rumah bagi masyarakat Yahudi. Dan sebagai bukti nyata adalah kompleks pemakaman yang luas di kota Bukhara ini.
Mobil van kami menyusuri Ulitsa Ibrahim Muminov dan kemudian berhenti di depan sebuah bangunan dengan kubah warna biru langit. Sekilas mirip dengan madrasah yang banyak dijumpai di Uzbekistan dalam ukuran kecil. Namun kalau diperhatikan di puncak kubah tersebut ada sebuah Bintang Daud yang berbentuk segi enam yang menjadi lambang Yahudi.
, (Bukharskoye yevreyskoye kladbishche ) Demikian nama tempat ini dalam Bahasa Rusia dn di sebelah nya ada tulisan dalam Bahasa Uzbek menggunakan aksara Kiril. Di dekat pintu masuk ada dua buah plakat yang menjelaskan nama tempat ini. Di sebelah kiri dalam Bahasa Uzbek dan Rusia, di sebelah kanan dalam bahasa Ibrani dan Inggris. Bukhara Jewish Cemetery.
Memasuki pintu dari kayu yang di di bagian atasnya berbentuk lengkungan lancip dengan hiasan mosaik lengkap dengan Bintang Daud, kami tiba di sebuah beranda tepat di bawah kubah. Di dinding sebelah kanan, dada sebuah pintu bertuliskan Photo Gallery Eternal Memory of the Deceased dan di atasnya juga kalimat yang sama dalam Bahasa Rusia. Di dinding yang mengapit pintu ini ada enam buah plakat yang nama-nama prajurit yang tewas sewaktu Perang Dunia II. Plakat ini ditulis dalam Bahasa Inggris, Rusia, dan Ibrani.
Eternal Memory to veterans of Bukhara who participated in the second world war 1939-1945. Demikian judul plakat tersebut. Dan di bawahnya ada nukilan puisi yang indah.
"They Died Young
Although it seemed like