Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Menembus Garis Batas 1 - Ada Panjara di Bistro Byek di Jalan Babur, Tashkent

Diperbarui: 27 September 2023   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bistro Bek di Jalan Babur: Dokpri

Seri Perjalanan Impian: Menembus Garis Batas Bersama Agustinus Wibowo

Asia Tengah yang merupakan Kumpulan negara-negara STAN adalah kawasan yang selama ini menjadi Impian saya.  Dengan berkunjung ke sini, saya akan melengkapi hampir seluruh destinasi yang ada di pelosok dunia. 

Apalagi perjalanan kali ini ditemani langsung oleh penulis dan pengembara kawakan Agustunsus Wibowo, yang tulisan dan bukunya mejadi inspirasi sebagian besar perjalanan saya.

Sesuai dengan tema wisata kali ini yaitu Menembus Garis Batas, para peserta sebeumya telah mendapatkan semacam pegenalan akan tempat-temat wisata yang akan dikunjungi dan juga sekilas mengenai negeri Uzbekistan termasuk mata uang, proses imigrasi, kendaraan yang akan dipakai dan juga bahasa setempat yaitu bahasa Uzbek dan Rusia.  

Bahkan dalam wisata kali ini selain dengan kendaraan sewaan dari bandara atau stasiun, kami juga akan naik kendaraan umum seperti metro atau kereta bawah tanah di Tashkent dan juga taksi daring Yandeks yang mirip Gojek atau Grab di Indonesia. Ini tentunya memberikan pengalaman berkunjung ke Uzbekistan yang lebih otentik dibandingkan hanya naik kendaraaan khusu wisata.

Sebelum berangkat di Soekarno-Hatta:  Tim Garis Batas

Hari pertama perjalanan adalah dengan naik pesawat Uzbekistan Airwyas rute Jakarta Tashkent yang ditempuh sekitar 8 jam terbang.  DI Bandara Soekarno-Hatta, romobngan kami yang terdiri dari 10 orang sudah berkumpul sekita 2,5 jam sebelum keberangkatan dan sempai berfoto bersama.

Akhirnya pukul 3.30 pagi waktu Tashkent mendarat di Islam Karimov International Airport.   Proses imigrasi berjalan sangat lancr, karena paspor Indonesia dapat masuk ke Uzbekistan tanpa visa dan tinggal selama 30 hari. Sama sekali tidak ada pertanyaan apa-apa dari petugas imigrasi.  

Ah kalau dibandingkan dengan perjalanan Mas Agustinus Wibowo dalam buku Garis Batas, perjalanan kali ini memang terasa sangat nyaman dan mudah. 

Bayangkan ketika itu, untuk mendapatkan visa negara-negara STAN memang sangat bertele-tele, lama dan kadang memakan biaya dan waktu.   Di Bandara ini juga sebagian sempat berfoto dengan latar belakang tulisan Uzbekistan yang warnanya ngejreng dan menarik.  Selamat datang di Uzbekistan.  O'zbekistonga xush kelibsiz

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline