Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Tidak Usah ke Singapura, di TMII Juga Ada Dancing Fountain yang Indah

Diperbarui: 10 Agustus 2023   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Pancasila Sakti: Dokpri

Taman Mini Indonesia Indah atau TMII merupakan ikon wisata Jakarta yang merupakan warisan zaman Orde Baru.  Taman seluas lebih 250 hektar ini digagas oleh Ibu Tien Suharto pada pertengahan tahun 1970-an dan sempat mengundang kontroversi dan protes banyak kalangan pada saat akan dibangun.  Namun kini, lebih empat dasawarsa kemudian terbukti menjadi tempat wisata budaya dan edukasi yang tematis, indah, sekaligus menjadi paru-paru bagi kota Jakarta yang kian padat.  

Dan seiring dengan perubahan zaman, TMII yang sejak awal dikelola oleh Yayasan Harapan Kita , kini sudah beralih tangan dikelola langsung oleh negara melalui Sekretariat Negara yang kemudian mendelegasikan pengelolaan TMII kepada PT Bhumi Visatanda Indonesia (Bhiva), yang merupakan anak Perusahaan PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan (TWC).  Dengan pengelolaan yang lebih profesional, diharapkan TMII dapat menjadi permata dan ujung tombak kemolekan wisata Indonesia melalui empat pilarnya yaitu Green, Smart, Inclusive dan Culture yang berpegang teguh padah prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Inilah sedikit banyak materi yang didapatkan oleh para pemandu wisata atau guide yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia atau HPI DPD DKI Jakarta ketika mengadakan anjang sana ke TMII pada 9 Agustus 2023 yang diselenggarakan oleh Biro Kreativitas dan Inovasi asuhan Mbak Ira Lathief. Beginilah kisah selengkapnya:

Pintu Gerbang dan Jalur sepeda: Dokpri

Hari masih pagi dan waktu belum menunjukkan pukul 8 ketika bus Trans Jakarta rute 7 D yang mengantar saya dari halte BNN LRT merapat ke pintu 1 TMII.   Udara cukup cerah dan hangat pagi itu, ah rasanya sudah cukup lama tidak mampir ke TMII melalui pintu 1.  Selama pandemi Covid 19, saya lebih banyak mampir ke TMII melalui Pintu 3 di dekat Keong Mas.  Setelah melewati pintu masuk dengan hanya menunjukkan tiket berupa QR code, saya masuk ke kawasan TMII.  Bersama salah seorang teman anggota HPI, kami berjalan menuju meeting point di dekat Tugu Pancasila Sakti.  Yaitu Gedung Pengelola TMII.   Di sini saya sempat melihat Gedung Sasono Adiguna dengan patung Ibu Tien di pintu masuk utama.  Juga ada relief besar mengenai kilasan Sejarah tanah air. 

Sekitar pukul 8.30, satu persatu peserta mulai berdatangan dan kami berkumpul di halaman gedung, tepat di depan Museum Indonesia yang sangat bernuansa Bali.  Di sini kebetulan, Ibu Claudia Inkiriwang yang menjabat sebagai Direktur Utama menyambut kami.  Kami tentunya sangat senang karena sebenarnya pertemuan atau briefing ini diagendakan bersama Pak Purnomo, Assiten Manager Customer Service dan juga pemandu wisata lokal TMII.  

Ibu Claudia. Ketua HPI DPI DKI dan Mbak Ira 

Dalam acara dadakan sekitar 10 menit ini, Ibu Cludia sempat memberikan beberapa informasi paling anyar mengenai TMII.  Di antaranya adalah renovasi beberapa anjungan, restorasi dan revitalisasi Museum Indonesia yang akan segera hadir dengan konsep baru.   Intinya Bu Claudia menyatakan bahwa akan banyak hal baru di TMII yang membuat pengunjung akan selalu kangen dan ingin datang lagi ke TMII.   Salah satunya adalah peremajaan Museum Indonesia yang nantinya akan terdiri dari tiga lantai, lantai pertama mengenai Manusia Indonesia dan Peradaban, Lantai kedua mengenai Budaya dan Lantai ketiga mengenai Masa Depan Indonesia yang akan diwakili oleh IKN atau Ibukota Negara Nusantara. Wah akan keren sekali menyaksikan IKN di Museum Indonesia ini.

Selain itu juga dibahas mengenai renovasi besar-besaran Taman Burung yang segera akan dibuka dengan wajah baru yang sangat keren sekali.  Dan yang menjadi andalan TMII sebentar lagi adalah acara pada malam hari.   Ya TMII kembali akan dibuka hingga malam dengan hadirnya Dancing Fountain atau Air Mancur Menari dengan pertunjukan Cahaya yang canggih setiap malam di dekat danau yang ada miniatur kepulauan Indonesia. Pata pertunjukan ini akan ditampilkan cerita mengenai Indonesia melalui air mancur menari lengkap dengan video mapping dan pertunjukan laser dalam waktu sekitar 20 menit. Pertunjukan ini akan dimulai sekitar pukul 6.30 seusai magrib yang dijamin tidak akan kealah menarik dibandingkan dengan pertunjukan Dancing Fountain di Pulau Sentosa di Singapura.

Angkling di TMII: Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline