Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Sayur Bebanci dan Sayur Besan, Kuliner Betawi yang Kian Langka

Diperbarui: 1 Juli 2023   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokpri

Kunjungan ke Museum Betawi di Setu Babakan memang membuka cakrawala yang lebih luas tentang budaya Betawi. Suatu etnis yang kadang mulai tersingkir dari kota Jakarta yang dulu Bernama Batavia ini.  Dalam 8 ikon Budaya Betawi, terdapat dua jenis kuliner yang juga identik dengan Betawi yaitu Kerak Telor dan Bir Peletok. 

Namun sebenarnya kuliner Betawi jauh lebih beragam dan kaya dibandingkan hanya dengan Kerak Telor dan Bir Peletok.  Di warung Senamania yang ada di tepian Setu Babakan saja ada Pecak Gurame, Laksa Betawi, Ketoprak, Gado-gado, Karedok, toge goreng dan masih banyak lagi.  

Ketika berada di lantai dua Museum Betawi, kami juga sempat melihat beberapa jenis kuliner Betawi yang sangat khas dan termasuk mulai langka dan sulit ditemui.  Bahkan ada sayur yang memang hanya dihidangkan dalam perhelatan tertentu sehingga kian lama kian hilang dari peredaran dan jarang dikenal.

Salah satu keunikan kuliner Betawi adalah seperti juga budayanya banyak menerima banyak pengaruh akulturasi dari makanan Tionghoa.  Hal ini dapat dilihat baik dari bahan, bumbu, maupun cara penyajiannya.  Yuk kita simak  kuliner apa saja yang dapat ditemukan informasinya di Museum Betawi. 

1.Gabus Pucung

Kalau kuliner yang satu ini masih sering juga dijumpai di berbagai lokasi warung yang menjual makanan khas Betawi. Saya sendiri pernah menjajalnya di kawasan Semper, Jakarta Utara dan di Sekitar Saung Rangon di Cikarang.  Di zaman dahulu, ikan gabus sangat mudah ditemui di betawi, demikian juga dengan buah kluwek. Namun kini, di pusat kota Jakarta kita akan sulit menemukan restoran atau warung yang menjual Gabus Pucung.  Tetapi di kawasan pinggiran Jakarta seperti Depok, Bekasi, Parung, Pondik Cabe dan Sawangan, masih sesekali bisa dijumpai.

Dinamakan Gabus Pucung karena memang merupakan ikan gabus yang diberi bumbu berupa pucung atau Kluwek.  Penampilan kuahnya yang hitam pekat dengan taburan bawang goreng  sekilas membuat gabus ini mirip rawon. Namun rasa gurih dari gaing ikan gabusnya yang tebal memang membuat gabus pucung menjadi salah satu kuliner Betawi favorit saya. 

2. Pindang Bandeng

Kalau ini merupakan makanan favorit bahkan sejak saya kecil.  Ibu saya pun sering membuat pindang bandeng di rumah.  Mempunyai aroma khas kuahnya dengan sentuhan serai,  jahe dan lengkuas serta berbagai jenis rempah-rempah lainnya.  Belum lagi dengan potongan cabai merah yang menantang. Singkatnya aroma ini mengalahkan rasa amis yang mungkin ada dari ikan bandengnya sendiri.

Salah satu keunikan ikan bandeng adalah banyak duri. Namun konon di situlah seninya menikmati ikan bandeng.  Salah satu keunikan pindang bandeng ini adalah juga merupakan kuliner favorit etnis Tionghoa yang ramai dicari menjelang Hari Raya Imlek.  Walaupun begitu, Pindang Bandeng tetap kuliner Betawi yang mungkin juga merupakan  hasil akulturasi budaya yang telah berjalan secara harmonis selama ratusan tahun.   Rasanya tidak lengkap berbicara tentang kuliner Betawi tanpa menyebutkan pindang bandeng,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline