Sekitar satu tahun lalu, ketika kereta komuter mulai melakukan perubahan jalur sehingga penumpang yang dari Bogor menuju ke Sudirman dan Tanah Abang harus transit di Manggarai dan juga mulai digunakannya jalur atas untuk kereta dari dan ke Bogor arus penumpang yang pindah kereta di Stasiun Manggarai langsung membludak.
Sempat terjadi kebingungan karena pada awalnya banyak penumpang belum tahu arah dan juga jalur kereta tujuan masing-masing. Masih sering ada yang salah naik kereta dan juga sempat bingung bertanya baik kepada petugas maupun penumpang lain.
Hal seperti ini masih biasa terjadi walaupun stasiun Manggarai sudah dilengkapi dengan rambu petunjuk arah atau signage yang cukup memadai.
Lantai atas memiliki 4 peron: Peron 10-11 di lantai atas digunakan untuk kereta arah Cikini, Gondangdia hingga Stasiun kota, sementara peron 12-13 digunakan untuk kereta arah Tebet, Pasar Minggu, hingga Depak, Bogor atau Nambo.
Sementara lantai dasar digunakan untuk jalur Cikarang, Bekasi, dan Kampung Bandan atau Angke. Jalur 6 dan 7 biasanya untuk arah ke Tanah Abang, Duri hingga Kampung Bandan, sementara peron 8 untuk arah Matraman, Jatinegara, terus ke Bekasi dan CIkarang.
Namun disorientasi atau kehilangan arah mungkin saja terjadi pada calon penumpang. Saya sendiri pernah mengalaminya ketika berada di Stasiun Shinjuku, dan kesulitan menemukan arah dan jalur untuk menuju ke stasiun yang saya tuju.
Maklum saja Stasiun Shinjuku merupakan salah satu stasiun paling sibuk di Tokyo dengan belasan jalur kereta api bertemu di sini, sebut saja beberapa jalur JR East seperti Yamanote Lines, Chuo Main Lines, Chio-Shibu, Shonan-Shinjuku dan Saikyo Lines. Selain itu juga ada Odakyu-Odwara, Keio Lines, dan juga Tokyo Metro Marunouchi dan Toei Sjinjuku dan Toei Oedo Lines.
Setelah sempat berputar-putar dan tidak juga menemukan jalur yang dicari, akhirnya saya bertanya kepada salah seorng penumpang dan akhirnya diantarkan langsung menuju peron yang dituju.
Pengalaman yang hampir sama pernah saya alami di Bandara Gatwick ketika mencari shuttle bus untuk menuju ke kompleks perkantoran Safety Regulations Group yang berada di bawah Civil Aviation Authority.
Hal ini terjadi karena kurangnya signage sehingga kita harus bertanya beberapa kali sebelum menemukan tempat dan arah yang benar.