Waktu menunjukkan sekitar pukul 8.40 ketika saya tiba di halte Trans Jakarta Balai Kota. Masih ada waktu sekitar 20 menit untuk sekedar bersantai dan melihat-lihat sebelum menuju ke halte IRTI Monas untuk berkumpul dan mengikuti jalan-jalan naik Bus Tingkat Trans Jakarta bersama HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) DPP Jakarta.
Dari halte, saya menyeberang jalan Medan Merdeka Selatan melewati zebra cross yang dilengkapi lampu lalu lintas sehingga pejalan kaki bisa menyeberang dengan aman dan nyaman.
Saya lalu melangkah ke pintu selatan Monumen Nasional yang tertutup pagar tinggi namun tetap memberikan pandangan yang memesona melihat Monas dari kejauhan.
Di sini ada serombongan perempuan atau emak-emak yang kompak memakai seragam kebaya warna-warni yang sangat cantik. Merek sedang berfoto dengan berbagai macam pose dan sebagian juga membawa payung.
Rupanya mereka juga ingin naik bus tingkat Trans Jakarta dan keliling Jakarta dengan gratis yang baru akan dimulai jam 10 nanti.
Ketika menuju halte IRTI saya bertemu dengan Agustinus Wibowo, travel writer favorit saya yang melalui buku dan websitenya sangat menginspirasi sehingga saya pun ikut menulis.
Salah satu buku yang paling saya suka adalah kisah perjalanan ke negara-negara STAN, yaitu negara eks Soviet di Asia Tengah seperti Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgystan, Turkmenistan dan Tajikistan.
Kami berdua kemudian menuju ke halte IRTI Monas sambil menunggu teman-teman yang lain. Sudah banyak peserta yang ada di sini baik anggota HPI, mahasiswa dan dosen dari berbagai Universitas seperti Gunadarma dan UPH, maupun dari Kompasiana.
"Apa itu kepanjangan IRTI," tiba-tiba saja Agustinus Wibowo bertanya yang membuat saya sedikit terentak.