Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hanya Ada di Bandung, Monumen ini Bisa dinikmati dengan Berjalan Kaki

Diperbarui: 6 Mei 2023   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen Covid: Dokpri

Masih dalam program jalan kaki di kota Bandung, kali ini, tujuan saya adalah beberapa monumen dan lapangan serta ikon kota Bandung yang dapat lebih dinikmati dari dekat dengan berjalan kaki.  Yuk kita ikuti kisahnya.

Perjalanan kembali di mulai dari sekitar Babakan Siliwangi dengan taman hutan kotanya yang cantik, hijau, dan sekaligus menyegarkan raga dan jiwa.  Saya menyusuri jalan Siliwangi hingga ke perapatan Simpang Dago yang ada Mc Donaldnya. Menyeberang jalan Juanda langsung menuju ke Jalan Dipati Ukur. 

Suasana yang kental dengan kemahasiswaan merebak di sini.  Banyak mahasiswa dan mahasiswi dan juga gerai fotokopi atau pun penunjang kegiatan perkuliahan.  Ternyata , di jalan Dipati Ukur ini terdapat beberapa kampus yang cukup terkenal di Bandung seperti Universitas Komputer Indonesia,  Institut Teknologi harapan Bangsa dan tentu saja kampus Universitas Padjadjaran.   Berjalan di sini serasa kembali ke masa-masa ketika masih menjadi mahasiswa dahulu.   Di sini juga ada berbagai kantor atau perwakilan travel untuk pergi ke Jakarta atau pun kota-kota lainnya. 

Berjalan sekitar 15 menit, saya sampai di kampus Unpad di sebelah kanan jalan. Saya kemudian menyeberang jalan di mana banyak bus besar warna biru milik Trans Metro Pasundan rute no. 5 Dipati Ukur Jatinangor.   Dan di sinilah terlihat sebuah monumen yang sangat megah di kejauhan yaitu, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

Monumen Perjuangan Rakyat Jabar: Dokpri

Saya kemudian memasuki sebuah gang kecil untuk menuju ke monumen itu.   Di halaman yang luas ini, banyak orang sedang bersantai atau sekedar berolah raga.  Sayang akses mendekat  ke monumen tampaknya tertutup dengan pagar sehingga saya hanya menikmati kemegahan monumen ini dari kejauhan saja. Bentuknya megah dan besar dan sekilas mirip bilah bambu yang gagah menghunjam ke langit dengan hiasan lambang Garuda Pancasila di bagian tengahnya. 

Berjalan di taman yang luas yang menghubungkan monumen ini dengan Gasibu  dan Gedung sate terasa sangat nyaman di pagi itu. Deretan pohon palem yang tinggi  berjejer rapi di kedua sisi dan di tengahnya ada taman kecil dengan rerumputan dan tanaman hias yang indah.  Juga ada deretan kursi taman yang sayangnya terlihat kurang terawat dengan baik, karena banyak yang sudah rusak dan bahkan hilang.

Bersantai di taman: Dokpri

 Selama ini saya sering melewati jalan di kawasan ini dengan naik kendaraan, namun baru kali ini sempat masuk ke tamannya dan menikmati suasana pagi dengan jalan santai.  Di sini terlihat salah satu kelompok orang yang baru saja selesai berolahraga dan masih menggunakan seragam kaos warna oranye.  Mereka duduk-duduk sambil beristirahat dan bersendagurau.

Selain itu juga ada anak-anak sekolah yang berjalan lengkap dengan baju seragam. Kebetulan hari ini memang hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang selama puasa hingga lebaran.  Juga ada beberapa orang yang bermain bulu tangkis tanpa net di lapangan ini. Semua menikmati suasana pagi yang indah walau sedikit mendung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline