Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Ada Apa dengan Buya Hamka, SBY, dan SMAK Dago

Diperbarui: 2 Mei 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan Juanda: dokpri

Pagi itu, jalan kaki santai saya di kota Bandung terus berlanjut dan saya sudah berada di bawah jalan layang Pasupati yang bersimpangan dengan Jalan Ir. H. Juanda atau jalan raya Dago.

Kolong Jembatan: dokpri


Di sini saya sempat beristirahat sejenak  di kurai meja yang terbuatq.ZgCzc dari kayu. Tidak ada orang lain di sini kecuali beberapa tuna wisma yang sedang asyik tertidur di kurai kainnya. Selain itu Hany lukisan mural di tiang jembatan yang menemani saya serta kendaraan yang memutar balik di sini.

BDG: dokpri

Setelah rehat sekitar delapan menit dan tenaga sudah pulih kembali, saya menyebrang jalan dan bertemu dengan sebuah monumen atau prasasti di Persija pangan jalan berwarna oranye dengan emoat garis biru dan tulisan warna putih . B D G , Bandung emerging creative city. Denikian tukisan pada prasasti itu.

Persimpangan jalan: dokpri

Di lampu merah, cukup banyaj kendaraan roda empat dan dua yang antre dan ada sekelompok anak muda yang sedang mengamen .
Saya kemudian berjalan di trotoar jakan Juanda yang lebar dan nyaman. Di sebelah kanan deretan  bangunan tua dengan arsitekturnya yang cantik berbaris rapi, sebagian  besar   sekarang berfungsi sebagai bangunan komersial.

Buya Hamka: dokpri

Ketika sedang berjalan santai ini, tiba-tiba di salah satu sudut trotoar terdapat prasasti di lantai yang berisi kata-kata mutiara.
Buya Hamka.

Wah siapa sangka di kaki lima jalan utama di kota Bandung ini saya bisa dggbelajar  kata mutiara yang penuh dengan kearifan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline