Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Kuliner Malam di Kedungdoro, Surabaya

Diperbarui: 17 Maret 2023   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan Kedungdoro di waktu malam: Dokpri

Setelah sekitar 5 atau 6 jam berkendara dari Yogya, akhirnya kami tiba di kota Surabaya. Suasana lalu lintas di kawasan City of Tomorrow lumayan padat merayap ketika kendaraan keluar dari jalan tol.  Namun setelah dsekitar 5 sampai 10 menit terjebak alam kepadatan, arus lalu lintas kembali lancar di Jalan Ahmad Yani, walau arah sebaliknya tampak padat merayap. Maklum saat jam sibuk sekitar pukul 5 sore ketika orang kembali ke rumah dari kantor atau tempat kerja.

Sudah beberapa tahun saya tidak mampir ke Surabaya, dan cukup banyak perubahan yang dapat dilihat. Tetapi masih banyak tempat dan jalan yang masih diingat karena dulu sering dilalui terutama kawasan sekitar Jalan Layang Wonokromo.   Setelah itu kendaraan belok agak sedikit ke kiri melewati Jalan Diponegoro dan terus melaju ke Kedungdoro, tempat saya menginap kali ini.

Setelah beristirahat sebentar, kami memutuskan untuk mencari makan malam dan menurut informasi di kawasan Kedungdoro ini banyak sekali pilihan kuliner yang buka hingga tengah malam.    Ketika kami keluar dari hotel, hujan rintik mulai turun sehingga sekuriri hotel meminjamkan payung yang bisa dipakai untuk berjaga-jaga selandainya hujan turun lebih lebat. 

Setelah menyeberang jalan, kami menyusuri jalan Kedungdoro dan melihat deretan gerai kaki lima yang menawarkan beragam jenis kuliner, baik khas Surabaya, maupun dari berbagai daerah lain di Indonesia termasuk Chinese food.

Salah satu gerai di Kedungdoro: Dokpri

Ada berbagai jenis sate, bakso, martabak, sea food dan juga terang bulan.  Akhirnya kami mampir di sebuah warung  ayam dan bebek goreng lengkap dengan tahu tempe, lalapan, lele, ikan asin dan berbagai jenis minuman.   Cara memesannya cukup unik, Pembeli mengambil sendiri makanan yang diinginkan dan kemudian tinggal digoreng dan lalu disajikan di meja. Untuk pilihan minuman ada teh, es jeruk dan berbagai minuman lainnya.   Di sini juga ada seorang ibu yang ikut menjual kerupuk sebagai tambahan makanan utama.

Gerai Terang Bulan: Dokpri

Salah satu keunikan menikmati kuliner di pinggir jalan adalah banyaknya  pengamen yang datang dan pergi silih berganti. Ada yang membawa gitar, ada yang memakai harmonika dan ada juga yang hanya meminta-minta karena kondisi tubuh yang cacat.  Banyak juga anak-anak yang menjual tisu. Agar dapat lebih nyaman, lebih baik disiapkan uang untuk para pengamen ini sebelum memulai makan.   

Ayam, bebek, dan lele: Dokpri

Setelah menikmati santapan, kami sempatkan menyusuri sepanjang jalan Kedungdoro sambil melihat-lihat lagi pilihan makanan yang ada.   Dan uniknya ketika kembali ke hotel, ada dua kendaraan sport mewah warna merah menyala yang sedang parkir di depan hotel. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline