Orang Maori merupakan penduduk asli Selandia Baru yang sudah sejak lama tinggal di negeri yang dalam Bahasa setempat disebut Aoteaora ini. Dari sekitar 5 juta penduduk Selandia Baru, sekitar 17 % termasuk etnis Maori. Penggunaan Bahasa Maori juga kian digalakkan di seluruh negeri dan sering kita lihat di tempat-tempat umum di sini.
Di kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, kita juga sering menjumpai orang Maori, Namun kalau ingin mengenal lebih dalam mengenal seni dan budaya etnis Maori ada baiknya mampir dan berkunjung ke perkampungan tempat mereka tinggal.
Dari Auckland, ada banyak tur dengan tujuan kawasan Rotorua dan sekitarnya, bisa menginap semalam di sana sambil mampir ke kampung orang Maori dan keesokannya kembali ke Auckland dengan mampir di berbagai tempat wisata lain seperti Waitomo Cave. Rotorua berjarak sekitar 225 kilometer dan bisa ditempuh dengan kendaraan dalam waktu lebih dari 3 jam.
Perkampungan etnis Maori sendiri terletak di tempat yang Bernama Whakarewarewa, tidak jauh dari pusat kota Rotorua, ke sanalah kami berkunjung. Di depan pintu gerbang desa ada sebuah monumen bertuliskan Tehokow Hitu-A-Tu. Monumen ini dirikan untuk mengenang 140 orang Maori yang dikirim untuk ikut bertempur pada Perang Dunia I yang disebut The Great War pada tahun 1915.
Kami berjalan melalui pintu gerbang dan melewati jembatan dan di bagian belakang lengkungan ada tulisan Kia Mau Mahara yang menurut pemandu wisata berarti In Memory of atau untuk Mengenang.. Dan di kedua sisi gerbang tersebut terukir nama-nama prajurit Maori yang dikirim ke The Great War tadi.
Di bawah jembatan ada sebuah sungai yang cukup deras dan ternyata merupakan satu-satunya sungai yang airnya tidak panas di lembah ini. Sebagai mana diketahui kawasan Rotorua dan sekitarnya merupakan kawasan geotermal di mana banyak air panas dan juga gas bumi.
Ternyata kawasan ini terletak di atas patahan yang berasal dari gunung berapi yang paling aktif di Selandia Baru, yaitu Whakaari yang berarti Pulau Putih. Gunung Whakaari ini terletak sekitar 85 kilometer sebelah timur dari Rotorua dan patahannya memanjang sampai ke danau terbesar di Selandia Baru yaitu Danau Taupo. Dan karena itu di kawasan ini terdapat banyak sekali geyser yang merupakan air panas yang menyembur dari dalam bumi.
Karena itu penduduk lokal di tempat ini mempunyai cara yang unik untuk memasak. Mereka tidak perlu kompor gas atau kompor listrik, apa lagi kompor minyak tanah. Cukup dengan dimasukkan ke dalam kotak dan dipendam di dalam tanah, maka makanan akan matang dalam waktu beberapa menit saja. Kami pun diajak melihat ke beberapa tempat sumber air panas dengan asap yang masih mengepul serta melihat proses cara memasak secara tradisional yang unik itu.
Bahkan pada kesempatan itu, kami juga diajak melihat sebuah gereja Katolik dan kompleks pemakaman kecil di dekatnya. Di sini ada makam sepasang suami istri yaitu William Francis Te Anoui Dennan dan istrinya Rangitiaria Dennan yang terkenal dengan julukan Guide Rangi.