World Cinema Week 2022 terus berlangsung dengan menampilkan film-film cantik dari 39 negara. Salah satunya adalah film dari Swedia yang berkisah tentang Mesir dan filmnya juga berbahasa Arab dan berkisah tentang seluk beluk institusi pendidikan Islam paling bergengsi di dunia yaitu Universitas Al Azhar di Kairo.
Kisahnya tentang Adam Taha yang merupakan putra seorang nelayan yang berasal dari Manzala, sebuah kota kecil di bagian utara Mesir yang baru saja mendapat berita gembira karena mendapat bea siswa untuk belajar di Al Azhar di Kairo. Adam kemudian meninggalkan ayah dan kedua adiknya di kampung untuk menimba ilmu di Kairo.
Dengan setting kampus dan masjid yang cantik, penonton seakan-akan di bawah ke kehidupan kampus dan mahasiswa di sana. Bagaimana kehidupan di asrama, dan juga bagaimana cara belajar di mana mahasiswa duduk mengelilingi pengajar atau dosen. Namun Adam juga sempat berkenalan dengan Raed, teman seasrama yang menawarkannya merokok dan bahkan jalan-jalan ke kota dan menikmati kehidupan malam yang penuh hedonisme duniawi.
Namun kehidupan Adam sebagai mahasiswa langsung berubah ketika Imam Besar Al Azhar mengalami serangan jantung dan kemudian meninggal. Ternyata pemerintah Mesir yang sangat militeristik ingin mengangkat tokoh yang mendukung dan mempunyai pandangan politik sejalan dengan pemerintah. Singkat Badan Keamanan Negara pun ingin bermain dan meyakinkan bahwa sosok yang menggantikan imam besar adalah orang mereka.
Sementara itu, Zizo, seorang mahasiswa yang juga ternyata merangkap menjadi informan untuk Badan Keamanan negara yang menyatakan ingin mengundurkan diri dan menunjuk penggantinya yaitu Adam. Namun ternyata Zizo harus menebus pengunduran dirinya dengan nyawanya sendiri. Dan pembantaian Zizo ini disaksikan sendiri oleh Adam. Akhirnya sesuai amanat Zizo, Adam pun direkrut oleh Ibrahim sebagai pengganti Zizo dan berperan sebagai mata-mata di kampus Al-Azhar. Adam diberi tugas untuk menyusup ke kelompok Ikhwanul Muslimin yang ada di dalam kampus dan mencoba mendapat kepercayaan mereka. Namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Misi Adam sudah tercium sejak dini.
Namun Adam juga kemudian ditugaskan untuk menggagalkan salah satu calon kuat yang akan menjadi Imam Besar dan bahkan harus memainkan banyak peran yang penuh intrik dan tipu daya. Bahkan hampir mengancak nyawa Adam sendiri.
Mampunya Adam menyelesaikan tugasnya? Dan bagaimana akhir kisahnya sehingga Ada, dijuluki malaikat dan dalam film ini kita juga akan banyak melihat pemandangan kota Kairo, kampus Al-Azhar dengan segala intrik dan persaingan kekuasaan politikus, militer, dan juga institusi pendidikan serta keagamaan.
Tidak mengherankan jika film arahan sutradara Swedia berdarah Mesir ini mendapatkan penghargaan di Cannes. Namun ada satu fakta mengejutkan bahwa film ini sendiri walau menggambarkan kampus dan Masjid Al Azhar ternyata lebih banyak dibuat dengan mengambil tempat di Masjid Sulaimaniye di Istanbul.
Dan pesan yang ada dalam film ini ketika pemerintah yang militeristik selalu berusaha menguasai dan menjadikan institusi keagamaan seperti l Azhar dalam pengaruh mereka adalah pepatah yang mengatkan bahwa dalam satu negeri tidak boleh ada dua firaun.
Judul: Boys From Heaven (Walad Min Jannah)