Setelah sejenak bersantai di Taman Lansia dan melihat patung Dinosaurus dan tiga butir telurnya, saya kembali melanjutkan perjalanan di pusat kota Bandung. Kali ini dekat saja yaitu ke Museum Pos Indonesia yang ada di jalan Cilaki tepat di seberang Taman Lansia.
Gedung museum pos ini menjadi satu dengan gedung kantor pos pusat yang merupakan gedung tua peninggalan Belanda yang sangat indah dan letaknya tidak jauh dari Gedung Sate.
Di depan gedung ada sebuah tugu bernama Monumen Perjuangan Angkatan Muda PTT yang memperingati peristiwa pada 27 September 1945 ketika para pemuda mengambil alih kantor PTT dari Jepang menurunkan bendera Jepang dan menaikkan bendera merah putih. Tanggal 27 September ini kemudian diperingati sebagai Hari Bakti Postel.
Pada tugu ini, di bagian pedestal terdapat kutipan puisi Kerawang Bekasi karya Chairil Anwar sementara di atasnya terdapat nama-nama pemuda yang menjadi pahlawan PTT berikut angka tahun 1945 hingga 1949.
Saya memasuki gedung pusat pos dan terkesima dengan keindahannya. Ada tangga dengan bentangan karpet merah menuju ke lantai atas dan di beranda ada kursi meja antik yang menawan.
Saya kemudian memutar bagian belakang gedung untuk mencari pintu masuk ke museum. Selain halaman luas yang indah dengan air mancur, ada juga pepohonan tua yang rimbun membuat suasana siang menjadi teduh.
"Museum Pos Indonesia' demikian tertulis di atas utama yang bentuknya indah dengan lengkungan yang khas. Pintu ini diapit dengan sepasang lampu antik dan di lantai atas terlihat deretan jendela lorong selasar dengan tiang-tiang kecil yang tidak kalah indah.