Jakarta Film Week memutar banyak film menarik dari berbagai negara. Ada 88 film dari 28 negara yang digelar dalam festival selama 4 hari ini. Salah satunya adalah film dari Perancis yang berjudul Sommer Scars. Kebetulan saya sempat menyaksikan film ini setelah film Speak No Evil di Studio 3 pada 15 Oktober lalu.
Ketika masuk ke bioskop, saya sendiri belum tahu apa-apa mengenai film ini. Siapa pemainnya, apa genrenya dan bagaimana nanti jalan ceritanya. Pokonya hanya datang, duduk dan nikmati ceritanya.
Film dibukan dengan dua anak lelaki yang kemudian diketahui sebagai abang adik bernama Tony dan Noe. Mereka berdua menjelajah kawasan dekat rumah mereka yang Sebagian masih berubah alam liar yang lumayan indah.
Sebagai abang adik, mereka rupanya saling bersaing dan sering kali saling mengejek. Dan keduanya pun terlibat dalam adu lari di atas tebing yang curam, hingga suatu saat Tony sang abang yang berlari terlalau cepat tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang akhirnya jatuh ke tebing di tepi laut yang dipenuhi batu-batu karang.
Adegan kemudian berlanjut dengan Noe yang berteriak memanggil Tony. Mengguncang0guncangkan tubuhnya dengan harapan sang Abang bisa hidup kembali. Maklum Noe sendiri mungkin masih berusia sekitar 8 sapai 10 tahun. Namun Tony yang tampaknya sudah meninggal tetap diam membisu.
Dan dalam suasana sedih. Noe tiba-tiba memberikan ciuman di mulut Tony. Dan keajaiban pun terjadi... Pada adegan berikut mereka sudah bermain kembali bersama di rumah dengan ucapan Tony agar Noe tidak pernah menceritakan kepada siapa-siapa tentang kejadian tadi. Kejadian yang menyebabkan Tony jatuh dan meninggal. Namun kini bisa hidup kembali berkat ciuman Ajaib sanga adik.
Cerita terus berlalu dengan hubungan orang tua Tony dan Noe yang semakin memburuk hingga akhirnya ibunya bertekad untuk meninggalkan sang ayah. Mereka bertiga bersama anjing kesayangannya pergi dengan sebuah mobil dan tentu saja Tony dan Noe juga merasa sedih karena harus meninggalkan teman main mereka sejak kecil yaitu gadis manis bernama Cassandra.
Waktu berlalu dengan cepat. Sepuluh tahun kemudian, Tony dan Noe harus pergi ke Paris untuk menguburkan ayah mereka yang baru meninggal. Mereka sama sekali tidak bersedih ditinggal mati sang ayah. Di pantai mereka juga berkenalan dengan dua orang gadis yang ternyata merupakan teman Cassandra. Secara tidak sengaja mereka juga bertemu kembali dengan Cassandre, teman masa kecil yang sekarang kuliah di Bordeaux
Namun saat di gereja ketika upacara pemakaman sanga ayah, Tony terlihat menggigil dan sangat sakit. Dan aroma horror mulai terasa ketika cara untuk menyembuhkan Tony adalah dengan gantung diri, meninggal dan kemudian Noe memberi ciuman maut yang membawa nyawa Tony kembali ke tubuhnya.
Secara tidak sengaja mereka juga bertemu kembali dengan teman masa kecil yang sekarang kuliah di Bordeaux.