Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Siapa Takut Bermain Salju di Ski Resort Tertua di Selandia Baru

Diperbarui: 14 Maret 2023   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronet Peak Ski Resort: Dokpri

Bermain ski merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan kalau kita berkunjung ke Selandia Baru.  Ada beberapa ski resort yang terkenal di South Island di antaranya Coronet Park, dan The Remarkable di kawasan Quennstown dan Mt. Hutt di Canterburry.

"Coronet Peak yang kita tuju ini merupakan salah satu ski resort komersial pertama di Selandia Baru," demikian ujar teman saya sambil mengemudikan kendaraan di jalan pegunungan yang berliku menuju ke ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan  laut.

Gunung bersalju: Dokpri

Saya melemparkan pandangan ke sisi pegunungan, panorama alam South Island yang menawan dengan kombinasi pegunungan bersalju dan deretan tiang-tiang yang dihubungkan dengan kabel menuju ke ketinggian membawa pemain ski yang duduk di chairlift.

Sementara di sisi lain terlihat tempat parkir kendaraan, deretan rerumputan , bukit dan lembah yang menghijau serta sebagian air Danau Wakatipu yang biru terlihat di kejauhan. Sebuah kombinasi yang sempurna. Semuanya bernaung di langit biru dengan deretan awan putih nan cantik.

Lembah, Bukit dan Danau Wakatipu: Dokpri

Kami kemudian masuk ke dalam bangunan dan melewati ruangan ganti dan loker. Di sini berderet loker dan juga ada dua orang perempuan yang kelihatannya baru selesai bermain ski. Di sudut tampak kaunter Snowsport School yang merupakan sekolah untuk bermain ski.  Di bagian lain terlihat sebuah toko yang menjual perlengkapan untuk bermain ski.  Selain membeli pengunjung juga bisa menyewa berbagai peralatan untuk bermain ski di sini .

Loker dan Toko Perlengkapan Ski: Dokpri

Dari sini perjalanan dilanjutkan dengan naik lift menuju ke lantai atas di mana terdapat Cafe tempat kita dapat sejenak menghangatkan tubuh dengan secangkir kopi.  Suhu udara di kawasan ini di akhir September lumayan dingin menusuk tulang dan masih sekitar beberapa derajat di sekitar titik beku.

Sambil menikmati kopi, kami  duduk di kursi yang ada di ruang terbuka dan menyaksikan para pemain ski dari berbagai usia dan tingkat kemahiran. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline