Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Sejenak Mampir ke Arrowtown, Kota Warisan Berstatus Tohu Whenua

Diperbarui: 18 September 2022   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

New Orleans Hotel. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Waktu makan siang sudah tiba ketika kendaraan kami memasuki Arrowtown, sebuah kota kecil yang konon sangat bersejarah di kawasan Otago di Selandia Baru ini. Kota ini menjadi persinggahan sebelum malam nanti menginap di Queenstown. 

Setelah berkeliling sebentar mencari tempat makan yang sesuai dengan selera, akhirnya ada sebuah restoran Thai yang terletak di Ramshaw Lane dan kebetulan tempat parkir kendaraan juga tidak terlalu jauh dari tempat makan ini.

Makan siang hari itu lumayan menggugah selera, berbagai jenis masakan Thai hadir di meja, baik Sup Tom Yam dan juga green curry yang sedap. Apa lagi, kami dapat meja di halaman yang memiliki udara yang segar, sejuk dengan pemandangan yang menawan.  

Selesai makan jalan-jalan di Arrowtown baru dimulai.  Tentu saja tujuan pertama adalah pusat kota kecil yang hanya berpenduduk sekitar 2000 jiwa, yaitu Buckingham Street. Wah Namanya mengingatkan saya akan Istana Buckingham di London saja. 

Arrowtown memang merupakan sebuah kota kecil, namun dengan sejarah yang lumayan panjang dan menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di kawasan Otago di South Island ini.  Dan Buckingham Street pun menjadi awal yang pas untuk memulai wisata di kota ini.

Berjalan kaki di Buckingham Street, kami seakan-akan tidak sedang berada di abad ke XXI, melainkan dengan mesin waktu kembali ke paruh kedua abad ke XIX ketika kota kecil ini pertama kali didirikan. 

Deretan bangunan baik hotel, bar, restoran, dan museum yang hampir semuanya terbuat dari kayu dengan arsitektur yang menawan. 

Yang pertama kami jumpai adalah New Orleans Hotel, sebuah hotel kecil yang juga berfungsi sebagai bar dan restoran. Di depan hotel tertulis rooms available.

Suasana di sekitar sini mengingatkan saya akan film-film cowboy yang sering daya tonton dulu.   Tepat di sebelah hotel ini ada Toko Emas atau Gold Shop yang mengingatkan saya bahwa Arrowtown dulunya memang berkembang pesat karena di Sungai Arrow di dekatnya ditemukan emas. 

Berkat tambang emas inilah Arrotown kemudian menjadi terkenal dan ramai serta berkembang hingga memasuki beberapa dekade pada abad ke XX.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline