"Urip Mung Mampir Ngguyu
Ngguyu Kuwi Kunci neng Swargo
Ngguyu Kuwi ora Gawe Gelo"
Raminten ...
Sebenarnya perkenalan saya pertama kali dengan Raminten adalah sekitar 8 tahun lalu, ketika seorang teman lama mengaja makan malam di House of Raminten yang berlokasi di kawasan Kota Baru, Yogyakarta.
"Kalau makan di sini harus sabar menunggu," demikian pesannya sebelumnya. Dan ini terbukti dengan ramainya tempat itu sehingga disediakan ruang tunggu yang lumayan luas. Di depan restoran, pengunjung dapat berfoto dengan Raminten yang digambarkan sebagai perempuan berkebaya dengan konde besar, dan juga kacamata besar.
Suasana restoran yang unik dengan nuansa Jawa yang kental membuat menunggu di sini tidak membosankan. Selain ada tempat untuk membeli suvenir dan oleh-oleh yang khas seperti T Shirt dengan Gambar Gus Dur bersama Raminten naik becak, juga ada gamelan, kereta kencana, dan lengkap ditemani wewangian dupa yang menghanyutkan.
Suasana juga lebih asyik karena kita dapat menikmati makanan baik di atas kursi maupun lesehan lengkap dengan karyawan yang memakai busana khas yang cukup nyentrik. Namun yang membuat restoran ini lebih mengesankan adalah nama-nama menu dan penyajian yang sangat inovatif. Salah satu yang tidak terlupakan adalah ketika memesan susu yang disajikan dalam gelas atau mug yang bentuknya seperti payudara lengkap dengan putingnya. Ada-ada saja.