Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Nasi Arab dan Gereja Betel Sepanjang Krapyak hingga Plengkung Gading

Diperbarui: 18 Juli 2022   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plengkung Gading: Dokpri

Tidak lama saya berada di Panggung Krapyak dan sejenak mengagumi keindahan serta peran monumen ini dalam simbol poros atau sumbu filosofi Utara Selatan yang sarat nilai budaya Jawa.  

Akhirnya saya memutuskan kembali ke Alun-Alun Kidul melewati jalan Ali Maksum dan DI Panjaitan dengan niat melalui kaki lima yang berseberangan. Tujuannya agar dapat melihat tepat yang mungkin dilewatkan pada perjalanan ke arah selatan sebelumnya.

Setelah  melewati Kampung Santri, perjalanan memasuki kawasan Jogokaryan yang terkenal dengan masjid nya yang fenomenal.  Di tepi jalan karena masih pagi banyak penjaja makanan yang menggelar jualannya di tepi jalan. 

Salah satunya adalah Nasi Arab alias Kebuli yang ditawarkan seharga Rp. 13 Ribu.  Ditulis juga jika nasi ini menggunakan beras basmati lengkap dengan telur ceplok dan irisan ayam. Penjualnya adalah Kun Anta.

Nasi Arab: Dokpri

Tidak jauh dari sini ada juga menjual jajanan pasar dengan harga sangat ekonomis yaitu mulai Rp. 1000 per buah. Bermacam-macam jajanan ada di sini dan ramai sekali ibu-ibu yang belanja.  Di dekatnya ada gambar berbagai jenis kue tadi dalam tampah lengkap dengan nomor hape penjualnya. Selain dijual di sini, juga menerima pesanan.

Saya terus melangkah di Jalan DI Panjaitan dan menyeberang jalan melewati kaki lima yang sebelah kiri.  Tepat di seberang Six Senses, banyak orang-orang sedang berkumpul sambil santai di kaki lima. Tiba-tiba saja sebuah sepeda motor datang dan membagikan makanan dalam kotak. 

Sontak orang-orang tadi mengerubungi sepeda motor tadi yang dalam watu sekejap sudah menghabiskan makanan kotak dan pergi meninggalkan tempat. Mungkin karena ini adalah Jumat pagi sehingga banyak dermawan yang membagikan makanan di tempat-tempat tertentu. Jumat Barokah istilahnya.

Laela Khaled: Dokpri

Berjalan terus ke utara, pada sebuah dinding, ada lukisan mural tentang perjuangan Palestina. Di antarnya bergambarkan seorang perempuan dengan kerudung motif catur hitam utih khas Palestina. Lukisan ini berjudul Laela Khaled, Perempuan Pejuang Palestina. Di sebelahnya ada lagi mural bergambar Dome of The Rock.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline