Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Serunya Jalan Kaki Menuju Kampung Santri di Yogya

Diperbarui: 17 Juli 2022   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mie Ayam Santri: Dokpri

Pagi itu, saya memulai perjalanan dari kawasan Alun-alun Kidul dan di sini kembali melihat informasi mengenai Filosofi Daur Kehidupan Manusia versi Jawa yang disebut Sangkan Paraning Dumadi.

Dari sekian banyak tempat, masih ada satu yang selama ini belum sempat saya kunjungi dari dekat melainkan hanya pernah sekilas melintas dengan kendaraan. Karena itu saya ingin berjalan kaki menuju tempat itu, yaitu Panggung Krapyak yang disebut sebagai 'The beginning of Human Life.'

Dari alun-alun, saya berjalan santai melewati Plengkung Gading dan menyebrangi jalan MT Haryono menuju ke Jalan DI Panjaitan yang membujur ke arah selatan.

Sekilas tidak ada yang istimewa dengan jalan ini. Kaki limanya standar hanya sekitar 1 meter dan lalu lintas pagi itu cukup ramai. Yang pertama menyambut saya adalah Pasar Gading dan kemudian Polsek Manterijeron.

Setelah berjalan sekitar 300 meter di sebelah kiri, ada sebuah klinik yang beroperasi 24 jam yang merupakan tempat saya berobat.

Six Senses: Dokpri

Sekitar 100 meter dari klinik saya melewati sebuah gedung besar dengan pagar tembok putih yang tinggi. Pintu gerbangnya besar dan tertutup rapat. Di atasnya ada tulisan 'Six Senses'.  Gedung ini ternyata merupakan bangunan tua yang dijadikan restoran Spanyol dan Laut tengah sesuai dengan plang yang ada di depannya.

Pameran Tunggal: Dokpri

Tepat di sebelahnya ada sebuah rumah kecil model Jawa yang dijadikan tempat pameran tunggal  Dyah Retno.  Uniknya ada spanduk bertuliskan tema pameran yang bagaikan rumus kimia dan durasi pameran sepanjang Juli 2022.  Rupanya rumah kecil ini milik Cemeti Institute yang sering menggelar pameran seni. 

Perjalanan dilanjutkan dengan menyebrang jalan dan menyusuri kaki lima yang lebih besar dan nyaman serta banyak pohon Asem dan Tanjung yang menaungi. Terasa cukup nyaman jalan kaki di sini walau tidak ada temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline