Sore itu saya menuju ke kawasan Pekan Raya Jakarta yang berada di Kota Baru Bandar Kemayoran. Senang sekali rasanya dapat kembali ke tempat ini setelah kunjungan terakhir hampir tiga tahun yang lalu. Maklum PRJ sendiri sudah dua tahun berturut-turut absen karena pandemi.
Petugas mengarahkan kendaraan untuk masuk melalui Gate 6 dan setelah membayar parkir sebesar IDR 30.000, satu demi satu kendaraan parkir di lapangan yang lumayan luas. Waktu masih menunjukkan sekitar pukul 5 sore dan suasana sudah lumayan ramai.
Kami segera menuju ke loket untuk mendapatkan tiket masuk. Untuk pengunjung yang telah berstatus lansia alias berusia 60 tahun ke atas, ternyata boleh masuk ke PRJ dengan gratis. Syaratnya hanya menunjukkan KTP di loket khusus. Namun ada juga keterangan bahwa fasilitas bebas masuk gratis ini hanya berlaku satu kali saja selama diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta.
Selesai mendapatkan tiket, pengunjung masuk melalui Pintu J dan untuk memudahkan memori mengingat tempat parkir kendaraan, saya menandainya dengan tenda kuning milik salah satu Lembaga keuangan ini. Seorang petugas juga menjelaskan bahwa kalau keluar nanti tidak bisa menggunakan Pintu J ini melainkan Pintu K yang ada tidak jauh dari pintu J.
Jalan-jalan di PRJ memang selalu mengasyikkan. Pertama kami masuk ke sebuah Hall pameran yang besar dan megah. Di sini kami juga mengetahui bahwa PRJ kali ini lebih dikenal dengan sebutan Jakarta Fair Kemayoran dan diselenggarakan sejak awal Juni hingga pertengahan Juli 2022. Puncaknya sendiri pada tanggal 22 Juni yang bertepatan dengan HUT Jakarta ke 495. Lucunya ketika mendengar kata JFK saya langsung ingat akan nama sebuah bandar udara di kota New York yaitu Bandara JFK yang diambil dari nama Presiden Kennedy.
Dalam hall pameran yang megah ini ada deretan perabotan rumah tangga seperti Kasur, spring bed, bantal guling dengan segala aksesorinya dengan berbagai merek yang terkenal. Semuanya mencoba menarik pembeli dengan menawarkan potongan harga yang menarik. Bahkan harga pabrik serta lebih rendah dari harga online. Walaupun begitu ada bermacam-macam harga untuk satu set tempat tidur, bahkan ada yang mencapai 15 atau 17 Juta Rupiah karena konon digunakan di Hotel Bintang Lima terkenal di Jakarta.
Selain perabotan kamar tidur masih banyak lagi stand yang menawarkan barang-barang kerajinan serta kuliner dari berbagai pelosok daerah di tanah air. Ada empek-empek serta kerupuk dari Palembang dan Bangka, berbagai jenis peci dari Aceh dan masih banyak lagi. Di dalam hall ini pula kami bertemu dengan kerabat yang kebetulan datang ke PRJ menggunakan Trans Jakarta. Sangat nyaman dan tidak usah repot mencari parkir.