Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Singa Meregang Nyawa yang Mengungkap Rahasia Garda Swiss di Luzern

Diperbarui: 24 Juni 2022   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lion Monument : Dokpri

Jalan-jalan di kota kecil Luzern di Swiss selalu menyenangkan. Pemandangan indah dan udara yang sejuk di awal Oktober membuat tubuh dan pikiran tetap segar walau sudah berkelana cukup jauh sejak pagi hingga sore ke berbagai tempat yang menarik.

Namun masih ada satu lagi tempat yang wajib disambangi hari ini, sebuah tempat yang ternyata menguak masa lalu yang kelam dan berdarah-darah.

Gletschergarten Lowendenkmal, demikian tulisan berwarna coklat tua pada dinding warna putih dengan rona cokelat susu menyambut kedatangan saya di monumen ini.

Lokasi kedua tempat ini memang berdekatan yaitu Glacier Garden dan Lion Monument yang merupakan ikon wisata di Luzern.

Pintu Gerbang dan Relief di Kejauhan: Dokpri

Namun karena hari sudah menjelang senja, saya memutuskan langsung menuju ke Lowendenkmal yang merupakan sebuah relief bergambar singa yang tampak sedang sekarat di dinding karang.

Walaupun dalam kondisi sekarat, singa itu tampak sangat hidup dan relief ini sangat menyentuh hati. Dia bukan hanya sebuah karya seni dan kebanggaan kota Luzern, tetapi juga sebuah memorial.

Relief ini terletak di sebuah dinding karang tepat di depan sebuah kolam yang asri dengan air yang jernih. Lokasinya yang tenang, dan di kelilingi pepohonan dan rumput yang hijau membuat monumen ini menawarkan suasana hening yang bisa membuat saya merenungdan mencari rahasia dan peristiwa apa yang menjadi latar belakang dibuatnya monumen ini.

Saya perhatikan dengan teliti sambil membayangkan apa sesungguh yang direpresentasikan oleh relief asing ini.

Dipahat dengan sangat cantik di dinding karang sehingga membentuk sebuah grotto atau gua kecil, sang singa diukir dengan posisi berbaring dengan kepala di sandarkan pada kaki depan sebelah kanan. Surai atau rambutnya yang gagah tampak terurai. Wajahnya tampak seakan menanggung rasa sakit yang luar biasa, namun sekilas sikapnya tetap anggun dan menimbulkan rasa hormat bagi siapa saja yang memandangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline