Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Rahasia Menteng yang Hanya Bisa Diungkap dengan Jalan Kaki (Bag I)

Diperbarui: 25 Juni 2022   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Kuntsring di Teuku Umar | Dokpri

Jalan kaki di Menteng? Sebenarnya bukan ide yang bagus karena di kawasan elite di Jakarta Pusat ini kamu akan jadi orang aneh. Tidak ada satu pun orang yang jalan kaki di sini. Demikian pengalaman saya jalan kaki dari Stasiun Gondang Dia hingga ke Kawasan Grand Indonesia. Lumayan jauh, namun ternyata banyak memberikan pengalaman unik yang tidak akan di dapat bila kita naik kendaraan.

Siang itu, perjalanan di mulai dari Stasiun Gondangdia.  Waktu menunjukkan sekitar pukul 11,30, sebentar lagi tiba waktunya untuk salat Jumat.  

Keluar dari stasiun saya mampir di sebuah warung dan memesan kue pancong.  Harganya sangat ekonomis, yaitu 4 ribu rupiah saja. Sudah lama tidak mampir ke stasiun ini. Ternyata sudah banyak berubah dan ada banyak angkutan antar moda seperti Busway dan Jaklingko.

Kunjungan pertama di kawasan Gondang dia adalah mampir ke Masjid Cut Mutiah, sebenarnya sudah sering mampir ke sini.  Dan setiap kali mampir, selalu merasa terpesona dengan bentuk arsitekturnya yang unik. 

Konon masjid ini memang aslinya bukan sebuah masjid melainkan sebuah Gedung kantor peninggalan zaman Belanda.   Bedanya kalau dulu saya tidak tahu gedung apa. Kali ini ketika melihat Gedung ini dari arah stasiun ternyata masih ada tulisan kuno  NV De Bouwplo.

Masjid Cut Mutiah | Dokpri

Begitu membaca tulisan ini saya langsung teringat makanan kesukaan saya yaitu gado-gado, apa hubungan Bouwploeg yang ini dengan Gado-gado Boplo yang terkenal itu?  Setelah sejenak berselancar di internet, barulah saya tahu bahwa ternyata di dekat Masjid ini ada Pasar Gondangdia yang dulu bernama Pasar Boplo dan gado-gado Boplo memang cikal bakalnya di kawasan ini. 

Bahkan Gedung Masjid Cit Mutiah yang keren karena arah kiblatnya yang diagonal ini juga ternyata dulunya merupakan kantor real estate pertama yang mengembangkan kawasan Menteng.  Dan siapa sangka pula Gedung ini merupakan Gedung bertingkat pertama di Indonesia. 

Nah selesai salat Jumat di Masjid Cut Mutiah saya menajutkan perjalanan dengan tujuan ke Goethe Intitut di jalan Sam Ratulangi.   Tempat ini juga bukan tempat asing buat saya, karena pernah kursus Bahasa Jerman dan pernah juga mampir nonton Europe on Screen pada 2019 sebelum pandemi melanda. Bedanya kalau dlu selalu naik kendaraan langusng ke depan Gedung, kini saya berjalan kaki.

Menyeberangi jalan Sam Ratu Langi dari Stasiun, saya tertarik sekaligus terkenang dengan sebuah gedung tua yang juga penuh kenangan. Gedung yang saya ingat pernah menjadi Kantor Imigrasi Jakarta Pusat. Dulu pernah menemani keluarga membuat paspor di sini.   Gedung dengan menara yang khas ini, juga masih menyisakan tulisan di depannya yaitu  IMMIGRASIE -- NST DJAWA N IMMIGRASI.    Terus terang tidak jelas apa yang dimaksud dengan NST DJAWA di sini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline