Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Mengungkap Sejarah yang Jarang Diketahui di Lapangan Banteng

Diperbarui: 7 Juni 2022   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapangan Banteng, dokpri

Sore ini, dengan KRL dari Stasiun Kota, saya pergi menuju ke stasiun Juanda dan kemudian berjalan kaki dengan santai melewati Masjid Istiqlal, Gereja Katedral dan akhirnya tiba di Lapangan Banteng.  

Sebuah lapangan di pusat kota Jakarta yang penuh kenangan karena pernah beberapa kali berganti fungsi dan wajah.

Saya juga masih ingat pernah naik bus luar kota dari Terminal di Lapangan Banteng ini. Ongkos bus ke Yogyakarta atau Solo kala itu cuma Rp 2.200 Rupiah dan ongkos bus dalam kota hanya 15 Rupiah. 

Mungkin di sekitar tahun 1975 atau 1976 sampai kemudian bus antar kota dipindahkan ke Pulogadung.  Namun Lapangan Banteng masih tetap berfungsi sebagai terminal hingga awal 1980-an.  

"Jakarta Kota Kolaborasi," ini adalah kata-kata pertama yang dapat kita lihat ketika berkunjung ke Lapangan Banteng sekarang. 

Dan nun jauh di belakangnya, tampak Tugu yang  menjadi ikon lapangan ini, Tugu Pembebasan Irian Barat dalam bentuk seorang pemuda yang mengangkat kedua tangannya yang dihiasi dengan belenggu rantai yang sudah terputus.

Tepat di dekat pintu masuk, terdapat beberapa pedagang makanan, baik bakso, bakwan malang dan juga minuman. Memasuki lapangan, di sebelah kanan terdapat taman yang luas dengan rumput yang hijau dan pohon-pohon yang lumayan rindang. 

Ada sebuah air mancur di kejauhan dan juga bangunan hotel Borobudur yang sudah menjadi Lapangan Banteng ini sejak beberapa dekade yang lalu.

Papan Informasi, dokpri

Saya terus berjalan dan berjumpa dengan sebuah papan petunjuk. Selain arah tugu, juga ada petunjuk menuju ke Tugu Irian Barat, amfiteater, kolam air mancur, kantor pengelola, toilet, area bermain anak, dan juga lapangan basket.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline