Mendengar kata Hong Kong, kebanyakan kita membayangkan sebuah kawasan atau kota modern dengan sejarah yang belum terlalu lama. Sebuah kota dengan hutan beton pencakar langit yang mungkin baru masuk dalam radar sejarah ketika kawasan itu diserahkan ke kekuasaan Inggris pada pertengahan abad ke XIX oleh dinasti Ching. Namun siapa sangka, kita juga bisa melihat sisi lain Hong Kong sekaligus menyusuri sejarah yang lebih panjang, bahkan dalam rentang waktu hampir menjangkau 1000 tahun.
Kali ini, pengembaraan dimulai di stasiun MTR Tin Shui Wai, sebuah nama yang agak asing karena letaknya memang bukan di pusat keramaian seperti Tsim Sha TSui, Central, atau Mong Kok. Tin Shui Wai terletak nun jauh di barat laut pojok New Territories dan termasuk kawasan Yuen Long.
Di stasiun ini juga terdapat perta informasi beberapa tempat wisata termasuk pintu keluar yang harus diambil. Salah satu yang tampak dalam peta adalah Tsi Suing Lau Pagoda. Untuk menuju ke pagoda ini, kita disarankan mengambil exit E3 dan berjalan sekitar 6 menit. Dan ini merupakan awal perjalanan menyusuri jejak sejarah Hong Kong yang disebut dengan Ping Shan Heritage Trail.
Setelah berjalan santai sekitar 5 menit, kami sampai di sebuah pagoda yang berlantai 3 dan terbuat dari bata berwarna kehijauan. Atapnya khas pagoda dengan genting yang unik. Konon bangunan ini telah berusia lebih 600 tahun dan menurut brosur yang saya dapat kemudian Nama Tsi Suing Lau Pagoda sendiri bermakna Pagoda of Gathering Stars.
Kebetulan pagoda ini pintunya tertutup sehingga pengunjung hanya bisa menggaumi keindahan satu-satunya pagoda di Hong Kong dari luar. Pada lantai bawah terapat pintu kayu berwarna coklat tua yang digembok berbentuk persegi empat.
Di atasnya ada empat aksara Hanzhi, sementara di lantai tengah terdapat jendela dengan bentuk lengkungan di bagian atasnya dan tulisan tiga aksara Hanzhi. Dan di tingkat paling atas hanya ada jendela kecil berbentuk lingkaran dengan dua buah aksara Hanzhi di atasnya.
Di dekat pintu masuk pagoda ini, juga terdapat peta Ping Shan Heritage Trail dan tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi kemudian. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri jalur menuju ke Sheung Cheung Wai. Kata Wai sendiri dalam bahasa Kanton memiliki arti sebagai desa atau kampung yang dikeliling tembok.