Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

3 Hikmah yang Dapat Diambil dari Kasus Penganiayaan Ade Armando

Diperbarui: 13 April 2022   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Harianaceh.co.id

Keramaian, riuh rendah suasana demo, kekerasan, rasa bangga dan sorak-sorai telah usai. Yang tersisa hanyalah puing-puing, sampah, dan rasa sakit.  Barangkali itu yang dapat kita simak dari suatu peristiwa yang belum lama berselang. Demo pada 11 April 2022.

Peristiwa demo mahasiswa untuk menolak wacana Jokowi tiga periode dan juga pengunduran Pemilu 2024 sudah selesai. Secara umum berlangsung dengan baik walau ada sedikit ricuh dan kekacauan. Namun bagi Ade Armando, tanggal 11 April kemarin mungkin merupakan hari buruk.  

Dia secara tidak diduga diserang massa dan dikeroyok serta dianiaya beramai-ramai tanpa bisa melawan. Selain wajah yang bonyok serta penghinaan karena celananya sempat dilucuti, ternyata dia juga mengalami cedera yang cukup serius. Selain itu beberapa orang polisi dan petugas keamanan juga harus terluka.

Setelah dirawat di rumah sakit Siloam di kawasan Semanggi , Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) itu harus melewati berbagai pemeriksaan, di antaranya adalah CT Scan di kepala yang mengkonfirmasi adanya pendarahan otak.  Bahkan walau kondisinya terlihat membaik, tetapi masih harus terus dipantau dan bila kondisinya memburuk harus dilakukan tindakan operasi.


Lalu apa saja konsekuensi yang bisa terjadi pada Ade Armando> Ternyata tergantung seberapa parah kondisinya, pendarahan otak di bagian belakang yang diderita Ade bisa mengakibatkan gangguan di keseimbangan dan penglihatan.

Nah ternyata peristiwa yang mungkin pada awalnya hanyalah berasal dari kegeraman sekelompok orang yang selama ini sering merasa tersakiti atau tersinggung akibat ucapan Ade Armando di media sosial, bisa berakibat sangat fatal. Mirisnya, melalui berbagai komentar di dunia maya, kita melihat ternyata cukup banyak orang yang gembira dan senang atas kejadian ini.

Melihat dan mengamati peristiwa penganiayaan ini, ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil:

1. Demo memang hak warga negara, tetapi.....................

Demonstrasi atau unjuk rasa memang merupakan hak warga negara. Tetapi sebelum melakukan hal ini, ada baiknya melakukan banyak perhitungan akan adanya kemungkinan penyusupan orang atau kelompok yang ingin mengail di air keruh.

Dalam kasus demo mahasiswa tanggal 11 April 2022 yang lalu, tidak ada yang salah dengan tujuan demo itu sendiri, tetapi melihat momentum pelaksanaan yang dilakukan pada bulan Ramadhan, terasa kurang pas dan nyaman. Bulan puasa lebih baik digunakan untuk memperbanyak ibadah dan melakukan muhasabah baik untuk diri pribadi dan kelompok. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline