Jalan-jalan ke Paris dengan membawa dua anak yang berusia kurang dari 3 dan 7 tahun lumayan menantang sekaligus menyenangkan.
Menantang karena mereka bisa saja suatu saat ngambek bila menginginkan sesuatu, menyenangkan, karena mereka pada galibnya adalah anak-anak yang baik, riang, walau kadang sedikit bakal.
Paris merupakan salah slah satu tujuan wisata yang terkenal di Eropa. Puluhan juta wisatawan tumplak ke Perancis dan Paris di segala musim.
Ketika kami sekeluarga berkunjung di pertengahan Februari 1997, udara dingin masih dominan walau salju memang sangat jarang turun di kota ini, namun buat kami sekeluarga, apalagi buat anak-anak yang pertama kali ke Eropa lumayan dingin dan merupakan suatu pengalaman baru.
Salah satunya adalah beban tambahan jaket tebal yang selalu menemani setiap perjalanan.
Untungnya cuaca dingin dapat dihalau bila kita masuk ke dalam ruangan publik baik museum, caf, restoran, hotel, maupun departemen store. Belum lagi selama perjalanan kami juga banyak menggunakan metro atau kereta bawah tanah yang tentu saja cukup hangat suasananya karena selalu ramai penumpang .
Dalam perjalanan selama 4 hari di Paris, banyak tempat wisata menarik yang cukup terkenal telah kami sambangi. Salah satunya adalah Gedung Opera di dekat hotel kami yang tampak unik karena banyaknya burung merpati.
Di senja hari kami duduk-duduk di lobi Gedung opera Bersama banyak wisatawan dan menyaksikan burung-burung tersebut beterbangan kian kemari sambal sesekali mengambil makanan yang diberikan pengunjung.
Selain Menara Eiffel, ikon kota Paris yang tidak boleh dilewatkan adalah ke Arc de Triomph yang merupakan sebuah monumen di tengah Lapangan atau Place du Charles de Gaulle yang disebut juga Etoile.