Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Sehari di Museum Penerangan Bak Menembus Ruang dan Waktu

Diperbarui: 27 Maret 2022   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teater Mini (Dokpri)

Taman Mini Indonesia Indah memang selalu bikin kangen. Tempat wisata di bilangan Jakarta Timur ini tidak pernah berhenti memberikan daya tarik dan pesonanya.  

Walau kalau dihitung-hitung sudah lebih belasan  kali  beta berkunjung ke sini sejak zaman keemasannya di abad lampau hingga kini, ketika usia TMII sudah lebih empat puluh tahun.  Rasanya masih banyak tempat yang belum sempat dikunjungi dan dinikmati lebih dekat lagi.

Karena itu, ketika ada kesempatan berkunjung ke TMII, khususnya Museum Penerangan Bersama KOMIK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) pada Sabtu, 26 Maret lalu, beta langsung daftar dan bertekad untuk hadir. 

Selain untuk menikmati acara yang dijamin asyik, tentu saja untuk melepas rindu dengan teman-teman lama di KOMIK, seperti Mbak Dewi Puspa, Mbak Linda Herlina, Windu, dan juga sobat-sobat yang lain seperti Andre dan Valka.  Maaf yang lain tidak bisa disebut satu per satu.

Sekitar pukul 9 pagi, beta sampai di Pintu 3 TMII. Dengan hanya menyebut kata kunci Komik dan Muspen di gerbang, akses masuk ke TMII terbuka lebar, tidak usah beli tiket lagi. Untuk menuju ke Museum Penerangan, tinggal buka aplikasi di gadget dan berjalan kaki sejauh sekitar 900 meter dalam waktu 10 menit. 

Lumayan sekalian olahraga pagi. Walaupun ada yang menawarkan ojek, terpaksa ditolak dengan halus dan sopan. Walau  mendung menggelayut di langit Jakarta, hati tetap riang dan senang melangkah pasti menuju Museum Penerangan.

TMII yang beta masuki kali ini sangat berbeda dengan TMII sebelumnya.  Renovasi atau mungkin restorasi dan modifikasi besar-besaran sedang berlangsung. 

Sepanjang perjalanan kedua sisi jalan ditutup oleh seng pengaman. Gedung seperti Museum Indonesia dan beberapa paviliun juga tampak tutup dan sedang direnovasi.  Kendaraan berat dan para pekerja sedang sibuk bekerja.  Tugu Api Pancasila juga tertutup dan hanya bisa dinikmati dari kejauhan.

Memasuki halaman museum ini, Tugu Api Nan Kunjung Padam yang khas dan dikeliling 5 patung juru penerangan menyambut ramah. Ah sampai juga beta di tempat tujuan. Seorang satpam meminta untuk cek suhu badan dan kemudian mengantar ke beranda museum di mana beta melakukan registrasi.

Di Mini Theater, acara baru saja dimulai dengan pihak Museum Penerangan sedang memberikan kata sambutan dan ucapan selamat datang.  Ada tiga acara pokok sejak pagi hingga siang atau sore nanti di Museum ini: pertama adalah keliling Muspen, kedua nonton bareng film Darah dan Doa, dan ketiga diskusi film setelah makan siang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline