Sebenarnya simbol T sebagai singkatan Triliun belum begitu akrab di telinga atau mata kebanyakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di perusahaan kelas menengah sekalipun, angka-angka dalam anggaran bisanya baru menyentuh simbol M alias Milyar.
Bahkan harga rumah, hadiah untuk pemenang medali emas di Olimpiade juga baru menyentuh am simbol M tersebut.
Namun dalam beberapa hari atau minggu terakhir ini semenjak berita viral sumbangan 2 T dari keluarga almarhum Akidi Tio, kita semua semakin akrab dengan simbol T ini. Sebuah simbol yang dulu hanya sering didengar ketika mendengar jumlah harta orang-orang paling kaya yang masuk dalam daftar Majalah Forbes.
Ungkapan kekaguman, pujian, bercampur rasa sinis dan bahkan nyinyir kemudian menghiasi media sosial. Semuanya akibat uang 2 T yang hingga kini belum jelas rimbanya .
Sejatinya, simbol T ini membangkitkan kenangan akan beberapa negeri yang pernah saya kunjungi dan kebetulan mata uangnya mengandung simbol T.
Pertama adalah sebuah negeri nun jauh di Kaukasus Selatan. Negeri yang terletak di perbatasan Asia dan Eropa. Negeri yang menyebut diri sebagai tempat dimana Eropa bermula.
Georgia adalah negeri itu. Sebuah negeri yang dulunya tergabung dalam naungan negeri maha luas bernama Uni Soviet.
Nama mata yang Georgi adalah Lari. yang dibagi dalam 100 Tetri. Nah walaupun Terti ini tidak disingkat dengan simbol T karena menggunakan abjad Georgia, tetapi boleh lah kita menganggapnya sebagai perwakilan simbol T.
Dari Georgia kita melanglang sejenak ke negeri tetangga yang sering dilupakan. Negeri tetangga di ujung timur yang berbagi nusa Papua dengan Indonesia.
Negeri ini bernama Papua Nugini dan merdeka pada 1975 setelah sebelumnya menjadi wilayah protektorat Australia.