Dalam pengembaraan saya, sudah banyak sekali penerbangan baik jarak jauh dan dekat dengan berbagai jenis pesawat terbang saya lalui. Biasanya kita dapat menikmati penerbangan tersebut dengan melihat hamparan bumi dan langit baik di siang maupun malam hari .
Walaupun di malam hari, setidaknya kita bisa melihat lampu-lampu kota atau bandara ketika hendak tinggal landas atau mendarat.
Kali ini saya akan sejenak berbagi kisah tentang salah satu penerbangan dimana sejak tinggal landas hingga mendarat hampir tidak ada pemandangan apapun, kecuali kabut dan warna putih salju.
Yuk kita simak.
Setelah hampir sebelas jam mengudara dengan cukup nyaman di pesawat Airbus 350 dari Bandara Internasional Hongkong, akhirnya pesawat Finnair saya pun mendarat mulus di pagi yang dingin berkabut di Bandara Vantaa, Helsinki.
Sejenak saya lemparkan pandangan ke luar jendela pesawat dan tampak hamparan salju memutih dimana-mana. Suhu di luar sendiri sekitar minus 6 derajat Celcius.
Ini adalah kedatangan saya yang kedua ke Helsinki. Kalau dulu berbekal visa Finlandia setelah beberapa hari jalan-jalan di negri Belanda , sekarang saya mengantri dengan santai di imiigrasi Finlandia dengan visa Latvia yang dikeluarkan oleh kedutaan Jerman. Semua berjalan lancar tanpa satupun pertanyaan.
Bandara Helsinki di pagi itu tidak terlalu ramai. Saya hanya transfer dan pindah dari Terminal internasional non Schengen ke Terminal 2 sehingga tidak usah mengikuti petunjuk arah "Ulos dan Ut" dalam Bahasa Finlandia dan Swedia yang berari Exit atau keluar.
Di dalam bandara ini juga terdapat informasi mengenai keindahan negri Lapland, yaitu kawasan di sekitar kutub utara dimana terdapat midnite sun yang terkenal.
"You can't buy miracles, but you can see them happen", Travel through our Lapland airports and watch nothern lights and other miracles unfold before your eyes" . Demikian tertulis pada salah satu display informasi.
Sementara melalui kaca-kaca jendela di bandara kita bisa melihat bebrapa pesawat di apron yang tertututp salju tebal. Musim dingin memang masih melanda sebagian besar Eropa Utara di pertengahan Maret ini.