Setiap tanggal 20 Mei, kita memperingati hari kebangkitan nasional.
Ya ,sejak belajar di sekolah dasar dulu kita semua telah mafhum bahwa pada 20 Mei 1908 organisasi Boedi Oetomo didirikan dan tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Menurut sejarah Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diperingati pada era pemerintahan Presiden Soekarno di Yogyakarta pada tahun 1948.
Pada peringatan itu , Presiden Soekarno mengimbau pada seluruh rakyat Indonesia yang sempat terpecah oleh kepentingan politik agar bersatu untuk melawan Belanda.
Maklum pada tahun 1948 itu, Indonesia masih dalam situasi berperang untuk mempertahan kemerdekaan
Namun secara resmi peringatan Harkitnas baru dicanangkan pada 1959.
Tanggal 20 Mei ditetapkan menjadi hari nasional namun bukan hari libur melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Kini setelah hampir 75 tahun merdeka , apakah makna hari kebangkitan nasional bagi kita semua? Bagi rakyat Indonesia yang sebagian besar belum lahir tahun 1959, 1945 apalagi pada 1908?
Kalau ditanya siapakah sesungguhnya bangsa Indonesia, banyak sekali versi dan definisi tentang kebangsaaan menurut pengalaman dan penafsiran kita masing-masing.
Bahkan definisi ini pun tidak statis dan bisa berubah sesuai perjalanan waktu. Orang Timor Leste misalnya pernah menjadi bagian bangsa Indonesia ketika negri itu menjadi propinsi ke 27 Republik Indonesia sejak 1976 hingga merdeka pada awal abad ke 21.
Ada sebagian orang yang mengganggap bahwa bangsa Indoneisa adalah kumpulan etnis pribumi yang dilahirkan dan besar di kawasan dari Sabang hingga Merauke yang termasuk etnis Aceh , Batak, Minang , Palembang , Jawa Kalimantan Sulawesi , Ambon , hingga Papua.