Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Mengintip Kerusuhan Mei 1998 dari Singapura

Diperbarui: 14 Mei 2020   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Setiap kalender menunjukkan bulan Mei, apalagi ketika hari menjelang tanggal belasan , saya dan sebagian besar kita biasanya terkenang kembali akan lembaran sejarah kelam bangsa ini yang terjadi pada Mei 1998.

Sebuah lembaran bersejarah yang menandai berakhirnya periode orde baru yang berkuasa sejak 1966.  Suatu periode yang penuh kontroversi dan multitafsir tergantung dari sisi mana dan bagaimana pengalaman masing-masing pribadi .

Ada yang memuja dan tidak sedikit yang menghujat periode ini. Namun kali ini saya hanya akan sedikit menulis mengenai pengalaman pribadi mengenai peristiwa yang terkenal sebagai kerusuhan Mei 1998.

Sejak akhir 1997 , krisis moneter memang sudah melanda negri Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Namun saya sendiri termasuk yang beruntung . Di zaman yang agak susah itu perusahaan menugaskan kan saya untuk ikut pelatihan di negri Singa selama sekitar 3 bulan mulai awal Maret hingga akhir Mei 1998.

dokpri

Selama 3 bulan itu saya selalu sempatkan kembali setiap bulan ke tanah air di akhir pekan sehingga sekitar akhir April saya masih sempat menjenguk keluarga .

Suasana politik di Indonesia terasa makin panas. Ekonomi semakin parah dan nilai tukar rupiah terus anjlok.

Mendekati awal Mei , Dari Singapura saya terus  memantau kejadian di tanah air baik melalui TV atau pun surat khabar. Pada saat itu internet dan email, walau sudah ada tetapi belum terlalu sering digunakan. Bahkan ponse belum banyak yang punya sehingga untuk menelpon ke tanah air saya masih menggunakan telpon umum dengan kartu telpon  yang bisa dibeli dengan nominal 10 atau 20 Dollar Singapura .

Untuk menanyakan situasi saya selalu menelpon rumah ketika istri sudah kembali kerja atau ke kantor kalau di siang hari.

Mendekati 11 dan 12 Mei situasi Jakarta dan beberapa kota besar di tanah air makin mencekam . 

Kerusuhan  dimulai lebih dahulu di Medan dan Solo dimana terjadi penjarahan dan pembakaran pusat pertokoan dan juga ruko milik etnis Tionghoa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline