Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Misteri Petapa dan Suara Azan di Gua Gudawang

Diperbarui: 18 Desember 2019   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Setiap perjalanan memiliki kisahnya sendiri.

Begitu pula perjalanan saya bersama “Koteka” (Komunitas Traveller Kompasiana) ke Gua Gudawang pada hari Sabtu 14 Desember 2019 lalu. Sebuah perjalanan yang menguak kembali rasa ingin tahu akan gua dan misteri yang tersembunyi di balik keindahannya,

dokpri

Sekitar pukul 9 pagi rombongan kecil Koteka sudah berkumpul di sebuah kedai kopi dan roti di kawasan Sarinah. Sebuah mobil Elf dengan kapasitas 18 orang sudah siap mengantar kami yang hanya berdelapan: Bang Dizzman dan anaknya, Bu Muthiah, Mbak Dewi, Bang Rahab, Mbak Windhu, Mas Deta, dan tentu saja saya sendiri. 

Dengan kendaraan yang luas dan lapang ini kami pun memulai perjalanan sekitar pukul 9.30 pagi.

Mobil Elf dengan lancar menuju ke ke jalan tol Tangerang dan kemudian keluar di Karawaci dan setelah terjebak sedikit kemacetan di kawasan Islamic Village, mulai dengan lancar menuju ke kawasan Gua Gudawang di Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Tentu saja setelah melewati daerah Parung Panjang dimana rute nya berupa jalan-jalan beton berdebu yang selalu dipadati dengan truk besar pengangkut pasir dan batu.

Setelah berkendara dua jam lebih, akhirnya mobil pun sampai. Terima kasih kepada telepon pintar yang menjadi petunjuk jalan.

dokpri

"Goa Gudawang" demikian tertulis dengan warna putih pada papan nama belatar biru yang tergantung di pintu masuk utama kawasan wisata gua di Kabupaten Bogor ini. 

Halaman parkir yang cukup luas nampak lengang di Sabtu siang ini. Beberapa petugas menyambut kami dan bercerita bahwa jumlah pengunjung situs ini memang tidak menentu dan tergolong sepi.

Petugas yang bernama Mas Edo dan mengaku sudah bekerja di sini sejak duduk di SMP mulai menceritakan sekilas sejarah tempat wisata yang pertama kali dibuka sekitar tahun 1990-an ini.

dokpri

Sementara itu di pojok halaman terdapat sebuah gardu atau pos kecil yang dulunya berfungsi sebagai tempat menjual tiket masuk. Di dalamnya ada sebuah papan keterangan yang menjelaskan sekilas mengenai Gua Gudawang. Ternyata nama Gudawang sendiri berasal dari kata kuda lawang yang berarti ekor kuda yang dikepang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline