Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Rahmatallil Alameen, Masjid Peti Kemas di Okinawa

Diperbarui: 10 Mei 2017   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pegembaraan kali ini membawa saya ke Okinawa,  kepulauan yang letaknya di paling selatan negri Sakura.  Kepulauan yang juga disebut Ryukyu dan melambangkan sedikit kebhinekaan di negri matahari terbit yang pada umumnya memiliki penduduk homogen ini.

img-8392-59108ff39493739f085c6c6f.png

Naha, demikian lah nama kota terbesar di pulau Okinawa yang juga berfungsi sebagai ibukota sekaligus kota terbesar di kepulauan ini.  Pengembaraan kali ini dimulai dengan naik monorail yang dinamakan Yui Rail menuju ke stasiun  Asahibashi.  Dari sini tinggal berjalan kaki menuju Naha Bus Terminal yang sedang dalam renovasi  besar-besaran.  Namun dengan manajemen pengaturan yang baik tidak terlalu susah menemukan halte bus 97 dengan tujuan  ke University of the Ryukyus.

img-8395-5910900f707a61d7780d2879.png

Setelah menunggu sekitar 10 menit, bus no 97 pun datang.  Sepanjang perjalanan hanya ada beberapa penumpang saja yang naik dan turun . Perjalanan ke University of the Ryukyus cukup jauh karena letaknya agak sedikit di luar pusat kota Naha. Perjalanan sore itu mengambil masa sekitar satu jam untuk sampai  di halte University Hospital (Ryudai Byouin). 

img-8402-591090255697730f195c4abd.png

Tujuan  kali ini adalah satu-satu masjid di Okinawa yang  letaknya sekitar 5 menit jalan kaki dari Rumah Sakit Universitas Ryukyu ini. Namun karena kurang yakin harus melangkah ke arah mana diputuskan untuk  bertanya ke beberapa orang yang ada di sekitar termasuk ke security yang sedang bertugas. Sayangnya  tidak ada satu orangpun yang bisa berbahasa Inggris.

Akhirnya nasib baik pun berpihak ketika seorang gadis yang kebetulan lancar berbahasa Inggris  menghampiri dan rumahnya ada di dekat masjid.  Dengan senang hati dia bersedia mengantar menuju masjid yang bangunan utamanya terbuat dari sebuah peti kemas. “Setiap hari dalam perjalanan  pulang dan pergi saya memang lewat masjid ini”, kata gadis itu lagi

img-8409-5910905fa5afbd6a6bfef993.png

Matahari baru saja tenggelam ketika kita sampai di masjid sehingga bangunan masjid kurang terlihat jelas,  Bangunan utama memang tampak persis seperti sebuah peti  kemas sementara ruangan dalamnya terlihat cukup terang. Waktu magrib baru saja tiba, tempat wudhu ada di samping masjid dan juga sebuah ruangan kecil untuk tempat sholat wanita. Kebetulan ada tiga orang lain yang ada di dalam masjid, berwajah anak benua India dan timur tengah. Mereka baru saja selesai sholat berjamaah.

img-8416-591090809993734271349dfa.png

Ruang dalam memanjang sesuai dengan ukuran peti kemas. Lantainya tertutup karpet warna hijau dengan motif berlian warna putih. Hanya ada tiga saf di dalam peti kemas ini dan mihrabnya menjorok sedikit sekitar satu  meter tanpa hiasan apapun kecuali sebuah sebuah karpet besar berwarna kombinasi hijau, putih pucat, coklat dan hitam yang dipajang di dinding bertuliskan 99 nama Allah.  

 Di dekatnya ada sebuah rak kecil berisi buku-buku dan juga sebuah  kursi lipat. Sebuah kipas angin juga ada di dekat dinding yang terbuat dari formika berwarna coklat muda. Dua buah sajadah terhampar di dekat mihrab.

img-8421-591090c30f93734e403c23b1.png

Di sini dijumpai sebuah brosur bertuliskan Japan Halal Association yang berisi informasi mengenai restoran dan juga makanan halal di Okinawa. Disini pula ada sebuah kartu nama kecil bergambarkan masjid dan di belakangnya ada tulisan “Islamic Dawatulhaq Center Okinawa Japan lengkap dengan alamatnya di T903-0125 Nishi-Hara Uehara-Aza 193-35 Okinawa.” Ini memang alamat masjid ini.

img-8414-591090fc52f9fd1f1f93257a.png

Dinding masjid ini dihiasi banya sekali kertas dan pengumuman. Salah satunya adalah cetak biru pembangunan masjid yang masih dalam perencanaan. Tampak megah dan  cukup besar. Terlhat tampak muka ,  samping dan penampang masjid lengkap dengan kubah yag cantik.

img-8417-59109125769773425cc94a2f.png

Di sudut dinding yang lain , digantung dua buah karpet berukuran sedang .  Satu bergambarkan masjidil Haram dan yang lain berhiaskan kaligrafi ayat kursi. Sebuah jam menunjukan waktu-waktu sholat juga ada di sampingnya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline