Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Kartini, Pemberontak Tradisi dalam Diam

Diperbarui: 14 April 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah kedua kalinya saya menyaksikan film tentang Kartini. Yang pertama adalah Surat Cinta Untu Kartini, dimana lebih banyak kisah fiksi dan kembang yang ditayangkan di layar.  Kini film berjudul singkat Kartini yang disutradarai Mas Hanung kembali hadir. Dan kesempatan nonton bareng bersama Prudential di Djakarta Theatre pun tidak saya lewatkan begitu saja.

Film ini memang memukau, bukan saja lewat Dian Sastro yang kali ini tampil prima mengenakan kebaya sebagai Kartini, tapi juga peran kedua adiknya yaitu Acha Septriasa sebagai Roekmini dan Ayushita sebagai Kardinah.  Tetapi setting suasana Kabupaten  Japara di akhir abad ke 19 pun nyaris sempurna.  Belum lagi dialog dalam Bahasa Jawa dalam beberapa tingkat tutur , serta juga dialog Bahasa Belanda yang mengingatkan penonton bahwa Jawa , seperti juga sebagian besar kepulauan Nusantara pada masa itu memang masih dalam masa kolonial Belanda.

Pemberontak dan pendobrak tradisi itu sudah ada sejak film baru saja dimulai. Dengan jelas Kartini kecil yang dipanggil Trinil masih lebih suka tidur dengan Ngasirah, ibu kandungnya yang berubah status menjadi pembantu karena sang ayah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat kemudian menikahi  Raden Adjeng Moeriam dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menjadi bupati.

Ketika berangkat remaja, kartini dan ketiga adiknya mulai dipingit, dan disini kita juga melihat adanya peperangan dalam diam di dalam keluarga sang bupati.  Kecemerlangan Kartini dan adik-adiknya yang mampu menulis artikel dengan nama samaran “Het Kalverblaad” atau Daun Semanggi menjadi buah bibir dan kadang-kadang cibiran bagi masyarakat Jawa yang masih feodal.  Namun dukungan sang ayah membuat Kartini terus maju.

Lalu bagaimana akhir kisah perjuanagn dan pendobrakan Kartini ? Bagaimana sang sutradara menggambarkan saat-saat Kartini mengajukan keinginannya untuk sekolah ke negri Belanda dan juga detik-detik Kartini mengajukan empat syarat pernikahannya sebagai istri Bupati Rembang?

Semuanya ini dapat anda saksikan mulai 21 April di bisokop-bioskop XXI!

Produksi              Legacy Pictures

Sutradara            Hanung Bramantyo

Produser             Robert Ronny

Dian Sastrowardoyo sebagai Raden Adjeng Kartini

Deddy Sutomo sebagai Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline