Perkenalan pertamma dengan Irlandia dan bahasanya yang cukup eksotis terjadi ketika berkunjung ke Kedutaan Besar Irlandia di Jakarta yang berada di kawasan Sudirman. Terpampang di dinding tulisan dalam Bahasa Irlandia “Ambassade na heireann” dan terjemahannya Embassy of Ireland serta Kedutaan Besar Irlandia.
Republik Irlandia juga merupakan satu satunya negara di kawasan Uni Eropa yang memberikan visa gratis untuk pemegang paspor Indonesia , dan ketika sudah selesai visa berwarna hijau khas Uni Eropapun bertengger manis di paspor saya. Tetapi judulnya juga eksotis dalam Bahasa Irlandia yaitu “Viosa”.
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
Setelah menempuh perjalanan hampir 20 jam akhirnya pesawat kami mendarat di Dublin Internatinal airport. Pesawat Air Lingus yang juga berwarna hijau terparkir rapi di apron. Sementara di terminal tertulis “Failte go hAerfort Bhaile Atha Cliath” dengan terjemahan Welcome to Dublin Airport di bawahnya. Kebetulan kami tiba di Terminal 2 dimana juga tertulis Criochfort 2.Untuk menuju ke pusat kota Dublin, banyak pilihan moda transportasi, selain taksi dan bus ada juga Aircoaach yang merupakan bus khusus ke bandara. Ongkosnya 14 Euro pulang pergi ke kawasaan Burlington Road. Naik bus di Dublin mirip naik busway di Jakarta, karena ada satu lajur yang khusus dan tidak boleh dilewati kendaraan pribadi. Namanya jalur ini dalam bahasa setempat adalah Lana Bus atau Bus Lane.
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
Setelah tiba di hotel dan beristrahat sejenak, tibalah waktunya untuk melihat-lihat kota Dublin dengan tempat dan bangunan bersejarah yang terkenal. Untuk itu, kita dapat naik bus kota yang dinamakan Dublin Bus atau Bus Atha Claith yang umumnya bertingkat dua dan dicat kuning biru yang khas. Untuk ongkos, selain menggunakan koin, bisa juga dengan kartu yang dinamakan “Leap Card” bergambar kodok sedang melompat.Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
Trinity College merupakan institusi pendidikan yang sangat terkenal di Dublin. Banyak orang penting dan terkenal yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah ini. Dan asyiknya kampus ini juga menjadi salah satu tempat wisata yang dijadikan ikon kota Dublin. Memasuki pintu gerbang depan kampus ini, pengunjung akan melihat dua patung perunggu yang terlihat gagah.Di sebelah kiri berdirilah Edmud Burke, yang dianggap sebagai salah satu negarawan paling terkenal dalam sejarah parlemen Britania. Sementara di sebelah kanan, terdapat patung Oliver Goldsmith , tangan kanannya sedang memegang pena dan tangan kirinya memegang buku. Dia merupakan salah satu pujangga terkenal dari Irlandia yang menulis buku “The Vicar of Wakefield”.
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
Di dekat pintu gerbang kembali tertluis nama kampus ini dalam Bahasa Irlandia yaitu “Ollscoil Atha Cliath, Colaiste Na Trionoide” dan tepat di sebrangnya dalam Bahasa Inggris yaitu “University of Dublin, Trinity College”.Untuk berwisata di kampus ini, kita juga bisa ikut walking tour yang dipandu oleh mahasiswa setempat. Ada beberapa kali tur dalam sehari dengan ongkos 14 Euro. Dimulai di lapangan tengah kampus dan berakhir di perpustakaan paling kondang di Dublin yang bernama “The Book of Kelly”.
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
Di lapangan ini ada beberapa papan petunjuk yang bisa sekalian dijadikan tenpat belajar bahasa Irlandia. Misalnya saja ‘An Geata Tosaigh yang berarti Front Gate, An Oifig Lostais, yang berarti Accomodation Office, An Seipeal yang berarti Chapel, serta Aontas na Mac Leinn yang bermakna Students Union.Disini juga terdapat patung Geoge Salmon yang merupakan provost pada tahun 1888-1904. Beliau juga merupakan seorang matematikawan terkenal dari Irlandia sekaligus seorang Teologis. Sebagian besar masa hidupnya diabdikan untuk kampus ini sehingga tidak mengherankan patungnya yang sedang duduk sambil memegang buku ada di tengah-tengah kampus.