“Ha, Si , Sam, Song, Neung”, demikian hitungan mundur yang dilakukan beramai-ramai disuarakan oleh media, blogger, dan penggemar film Thailand menggema di Coffe Bean yang berada di lantai 1 Grand Indonesia pada senja hari, 14 September 2016 kemaren. Hitungan lima , empat tiga, dua satu, tadi diajarkan oleh pembawa acara, Kris, yiatu orang Indonesia yang lama tinggal di Bangkok sehingga baik penampilan maupun ucapakannya sudah tidak dapat lagi dibedakan dengan orang Thai. Dan hitungan mundur ini menggema seraya menyambut kehadiran bintang dan sutradara dalam “Meet and Greet “ untuk film “One Day” yang akan diputar perdana pada malam sekitar jam 19 di CGV Blitz lantai 8 Grand Indonesia.
Di panggung , tampil sang sutradara, Bangjong Pisanthanakum, yang di apit oleh Ter- Chantavit Dhanasevi, bintang tenar Thailand yang ganteng dan beberapa film sebelumnya telah menjadi box office baik di Thailand maupun di beberapa negara tetangga , serta Mew- Nittha Jirayungyurn yang baru kali ini membintangi film layar lebar.
“ Selain di Thailand dan Indonesia , film ini juga juga telah dan akan beredar di Laos, Myanmar, Singapura, Malaysia, dan Brunei”, demikian jelas Bangjong yang sore itu tampil bersemangat. Bangjong juga bercerita bahwa ia memilih Ter sebagai pemeran Denchai di film ini karena hanya dia yang bersedia mengemukan badan menjadi 10 kilogram lebih berat dan mengubah rambutnya yang lurus menjadi keriting.
Ter juga berkisah bahwa tidak seorangpun yang mengenalinya dengan penampilan barunya selama di Jepang. Dan uniknya kedua bintang utama itu juga baru berkenalan ketika syuting dan sebelumnya tidak boleh berkomunikasi melalaui gadjet. “Saya sangat menikmati syuting film ini kecula cuaca Hokkaido yang sangat ekstrim bahkan sampai minus 20 derajat Celsius”, ucap Ter lagi.
Ketika ditanya apakah bersedia main film di Indonesia, Bangjong menjawab kemungkinan itu tetap terbuka seandainya ada produser yang mengajak untuk membuat film produksi bersama Thailand dan Indonesia. Pada kesempatan ini juga dipromosikan “Thai Film Festival" yang akan diadakan di CGV Blitz Grand Indonesia pada 17-18 Sepetember 2016 dan memutar film-film Thai unggulan seperti Crazy Lillte Thing called Love, The House, Hello Stranger, dan Ghost of Mae Nak”.
Sekitar pukul 19 malam, pemutaran perdana film “One Day” pun dimulai. Sebelumnya diputar film promosi mengenai pariwista negri gajah putih yang mengusung thema “Amazing Thailand”. Pemutaran perdana ini, selain dihadiri oleh media , juga dihadiri oleh komutas komik kompasiana yang logonya bertengger di salah satu sponsr. Dukungan pemerintah Thai sangat terasa di film ini dengan hadirnya “His Excellency Thai Ambassador to Indonesia”.
Kisah diawali dengan penampilan Denchai sebagai “Lelaki tidak Terihat” yang bercerita tentang nasibnya sebagai pegawai bagian IT di perusahaan Thanon Food. Galau dan menyedihkan. Tidak banya teman, merasa berparas tidak ganteng dan bahan namanya juga tidak diingat oleh orang lain. Bahkan di pasar pun, ibu penjual makanannya tidak tahu makanan apa yang biasa dipesannya.
Kisah hidup Denchai seakan-akan berbeda 180 derajat dengan Nui . Cantik, menarik, dan yang paling penting disukai oleh sang bos perusahaan yang masih muda dan ganteng yaitu Top. Singkatnya kalau Top sering kali mengajak Nui meeting di luar dan membuat seluruh pegawai seakan-akan tersihir memperhatikan keduanya.
Perkenalan Denchai dan Nui terjadi ketika Denchai mengatasi maslaah yang terjadi di Komputer Nui. Nui sempat bercerta bahwa dia sering terlambat karena susah mencari parkir dan harus berangkat dari rumahnya yang jauh di pinggir kota Bangkok. Di kemudian hari terbukti bahwa saking cintanya Denchai kepada Nui, Ia bahkan bersedia datang pagi dan kemudian memberikan tempat parkirnya kepada Nui. Bahkan tanpa disadari oleh Nui.
Denchai kemudian menjadi pemuja dalam diam. Dia bahkan mengisi komputer Nui dengan lagu-lagu lawas kesukaan Nui. Membersihkan meja kerja Nui setelh jam kantor. Dan terus memperhatikan kemana saja Nui pergi.
Perusahan Thanon Food kemudian mengadakan acara wisata bersama ke Hokkaido yang sedang musim dingin. Disinilah drama bermula ketika Nui mengetahui bahwa Top sudah memiliki istri dan anak. Ketika semua pegawai dan Top harus kembali ke Thailnad, Nui, sesuai dengan rencana semula dengan Top tetap tinggal beberapa hari di Hokkaido. Dan Ter secara diam-diam juga tidak ikut pulang.