Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Sinar Mentari dan Hidup Setelah Mati di Makam Kuno Jabal Hafeet

Diperbarui: 2 Juli 2016   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abu Dhabi, salah satu emir di Uni Emirat Arab yang juga kebetulan berstatus sebagai ibu kota negri para Emir memang terus berubah dan terlihat tidak mau kalah dengan Dubai dalam membangun kota masa depan yang sangat futuristik. Gedung-gedung pencakar langit kian berpacu menghiasi cakrawala kota.

fullsizerender-8-577768aa45afbd7f13dfd43e.png

Namun perjalanan kali ini tidaklah menelisik keindahan dan keunikan Abu Dhabi yang modern, melainkan menyusuri pojok bagian UAE yang berbatasan dengan Oman, yaitu ke kota yang dinamakan Al Ain. Kendaraan kami bergerak melesat lencang  ke arah timur di jalan yang mulus meninggalkan kota Abu Dhabi menuju Al Ain. 

fullsizerender-5-57776949af7e61be34e1e8e0.png

Kita akan berkunjung ke gunung tertinggi di  Abu Dhabi ”, tukas teman saya, yang merangkap sebagai supir dan juga pemandu, kebetulan sobat ini telah lebih dari 4 tahun bermukim di negri petro dollar ini.   Melewati Al Ain, kita bergerak sedikit ke arah selatan dan kemudian terlihat pemandangan khas negri padang pasir dengan latar belakang bukit-bukit kecil berbatu cadas.  

fullsizerender-7-57776964159373bf11d6f613.png

Namun tiba-tiba saja , ketika tiba di kaki dan lereng Jabal Hafeet atau kalau diterjemahkan secara harfiah bearti Gunung Kosong pemandangan nya berubah drastis. Hijau ada dimana-mana.  Rerumputan, danau-danau, air mancur, dan pohon-pohon sejenis Palem ada dimana-mana.Tidak berlebihan kalau Al Ain juga dijuluki “Garden City”.  Dan kawasan ini memiliki nama yang khas yaitu “Green Mubazarrah”.   Selain pepohonan, terdapt juga tempat pemandian air panas, beberapakolam renang dan fasilits wisata lainnya.

fullsizerender-6-57776995a523bdc804813f07.png

Kendaraan kemudian mulai mendaki. Jalannya lebar dan mulus tetapi berliku-liku.  Keindahan disini sangat khas dan menawan. Selain jalan yang mulus dengan pemandangan padang pasir di bawah dan bukit karang . Sesekali terlihat rombongan pengayuh sepeda yang menggunakan medan ini sebagai latihan .  Setelah mendaki sekitar 15 menit sejauh kira-kira 8 km kendaraan pun sampai di puncak.  Kalau dihitung ada lebih dari 20 tikungan yang mengasyikkan .

fullsizerender-4-577769a8d19273c004c64d7b.png

Tiba di puncak hari mulai sedikit  gelap . Selain tempat parkir kendaraan kita juga dapat melihat hamparan pemandangan di bawah sana . Di sebelah utara , kawasan Al Ain yang hijau dan diselingi dengan banyaknya wadi di kawasan AL Buraimi.      Dan dari sini kita juga dapat melihat hampiran padang pasir yang bahkan membentang sampai ke perbatasan Oman.

fullsizerender-3-577769c545afbd8e13dfd449.png

"Di bawah sana , membentang ratusan makam kuno yang telah berusia lebih 5000 tahun", tambah sobat saya lagi sambil menunjuk ke bagian lereng dan kaki gunung ini di sebelah timur .  Menurut cerita , kumpulan makam kuno ini yang disebut juga Mezyad Graved ini pertama kali diketemukan pada tahun 1950 pada masa pemerintahan pendiri negri para emir ini , Sheikh Zayed. 

Makam kuno ini  diperkirakan berasal dari masa zaman perunggu sekitar 3200 SD 2700 sebelum Masehi yang disebut sebagai masa Hafeet .  Makamnya memiliki bentuk yang unik yaitu bagaikan sebuah kubah.  Penggalian arkeologi kemudian dimulai pada 1959 dan sebuah museum didirikan pada tahun 1971 untuk menyimpan benda-benda purbakala yang diketemukan di situs makam kuno ini.

fullsizerender-9-577769d0d07a615e1ca0d5fe.png

Selain bentuknya yang unik, setiap satu bangunan makam konon diisi oleh satu keluarga dan bisa memuat hingga sepuluh jenazah.   Pintu masuk ke makam umum nya menghadap ke arah tenggara untuk menangkap sinar mentari pagi. Menurut legenda orang2 pada zaman itu juga membuat sebuah lubang kecil di makam sehingga setiap harinya dewa matahari masih sempat mengunjungi mereka walau hanya sebentar saja. Dengan demikian mereka berharap masih ada kesempatan untuk kembali ke kehidupan setelah kematian .

Wah.. Jalan- jalan ke gunung di perbatasan UAE dan Oman , malah ketemu kuburan kuno dimana penghuninya berharap bisa hidup lagi setelah mati.  Setelah selesai menikmati pemandangan dari puncak Jabal Hafeet, kendaraaan kembali meliuk-liuk dengan cepat enuruni bukit dan akhirnya sampei ke kaki bukit dimana telah menanti rerumputan dan  pepohonan yang hijau .

Karena keunikannya, maka Kawasan Jabal Hafeet termasuk makam kunonya telah dimasukan sebagai Situs Peninggalan Sejarah oleh UNESCO sejak tahun 2003.  Jadi kalau sempat main ke Abu Dhabi, jangan hanya tertarik dengan masjid-masjid yang megah dan  sirkuit balapnya, sekali-kali mampir juga ke makam kuno yang bersejarah ini!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline