martyr Shrine dokpri
Selepas berkunjung ke Taipei Grand Mosque dan melhat masjid paling besar dan megah di Taiwan, pengembaraan dilanjutkan dengan menyusuri Section 2 Xinsheng South Road yang lebar dan mulus. Sekilas kawasan disini mirip dengan daerah Monas di Jakarta karena persis di tepian Daan Park yang luas dan juga adanya bus yang melintas di jalaur cepat mirip dengan busway.
papan informasi : dokpri
Dari halte tidak jauh dari masjid, saya naik bus yang menuju ke utara, dan setelah itu pindah ke bus no 208 yang menuju ke bagian utara kota Taipei, menyebrangi Keelung River, melewati Grand Hotel dan kemudian tiba di Taipei Martyr Shrine.
pintu gerbang
Pintu gerbangnya khas Cina berbentuk tiga lengkungan bulan yang lumayan tinggi. Dalam istilah arsitektur Cina, pintu gerbang semacam ini dinamakan Paifang atau Pailou. Ciri khas nya adalah atap dari genting berwarna hijau yang bersusun tiga. Sementara warna pintu bulannya kombinasi putih dan oranye. Di depan pntu masuk juga ada sebuah papan informasi tentang Martyr Shrine termasuk jam buka . Dan yang paling penting, mauk ketempat ini tidak dikenakan tiket alias gratis.
sepasang penjaga
Pintu utama dijaga oleh sepasang prajurit yang berdiri tegak bak patung. Kebetulan pada saat itu sedang diadakan upacara “Changing of the Guards” yang menjadi daya tarik utama wisatawan berkunjung ke tempat ini. Gerakan-gerakan yang apik dan cara berbaris yang teratur rapih menjadikan upacara ini selalu dinantikan. Menurut informasi upacara ini diadakan sekali setiap jam .
changing of the guards
Setelah selesai menykasikan upacara, sambil terus berjalan menyusuri halaman yang luas menuju ke gedung utama, terlihat sepasang paviliun berbentuk bangunan tradisional Cina. Di sini, terdapat memorial untuk para pahlawan Republik Cina yang diabadikan dengan sebuah patung dan juga plakat yang menceritakan secara singkat biografi sang pahlawan.
paviliun : dokpri