[caption caption="dokpri"][/caption]Selepas mengembara di dunia orang mati di Happy Valley Muslim Cemetery yang terletak di Hau Tak Lane, tibalah waktunya untuk sejenak melihat suasana yang lain. Suasana rumah ibadah ummat Sikh yang pada awalnya saya kira sebuah masjid. Karena bentuknya yang memiliki kubah lengkap dengan menara-menara kecil dan relung-relung yang menawan.
Ketika didekati, saya tiba di pintu gerbang yang terletak di Queen’s Road East no 371. Bentuknya mirip sekali dengan pintu gerbang masjid dengan arsitektur khas anak benua India. Namun dengan jelas tertulis disitu “Sikh Temple”, lengkap dengan dua aksara Cina di bawahnya.
[caption caption="dokpri"]
[/caption]”One Universal Creator God, can only be attained by th Grace of True Guru. No one is my enemy, and no one is a stranger . I get along with everyone”. Khalsa Diwan Hongkong (Sikh Temple)". Demikian tertulis pada papan putih di atas pintu gerbang lengap dengan tulisan dalam Bahasa Punjabi yang ditulis menggunakan aksara Gurmukhi.
Saya sempat mengintip sebentar ke dalam , terlihat lorong dengan lantai marmer berwarna putih. Namun saya melanjutkan perjalananan menegliling gedung ini dan kemudian berbelok di Stubbs Road. Di sebrang sana terlihat gedung-gedung jangkung yang ada di kawasan Wanchai ini.
[caption caption="stubbs rd"]
[/caption]Karena bentuk geografis pulau Hongkong yang berbukit-bukit. Letak jalan bisa lebih tinggi dibandingkan bangunan sehingga kalau kita berjalan di trotoar Stubbs Road, ketinggiannya sama dengan di lantai dua bangunan yang bernama Khalsa Diwan itu. Dari pagar yang ada di sini saya bisa mengamati suasana yang ada di halaman dan juga di dalamnya.
[caption caption="dokpri taufikuieks"]
[/caption]Di sini, dijumpai sebuah pemandangan yang sangat unik. Bangunan dengan tulisan “Guru Nanak Darbar” lengkap dengan Bahasa Punjabi disebelahnya. Di atasnya Sebuah kubah utama yang bentuknya mirip kopiah dengan mahkota bersusun lancip dengan warna kuning emas menjadi puncaknya. Kemudian saya ketahui bahwa Guru Nanak merupakan pendiri agama Sikh yang dilahirkan pada pertengahan abad ke 15 dan Darbar berarti hall atau aula.
[caption caption="dokpri taufikuieks"]
[/caption]Kubah utama yang di bagian bawahnya sedikit terkuak bagaikan bunga teratai ini dihiasi dengan ukiran berbentuk pintu berelung. Di sekelilingnya , banyak kubah-kubah kecil yang sangat indah dan mirip dengan masjid atau istana. Lalu, apanya yag unik? Tentu saja latar belakang nya yang merupakan bukit dimana bertingkat-tingkat terdapat kuburan muslim yang telah saya kunjungi sebelumnya.
[caption caption="dokpri taufikuieks"]
[/caption]Saya kemudian kembali ke pintu masuk dan mengamati kegiatan yang ada di dalam khalsa Diwan ini. Di deretan sebelah kiri, terlihat beberapa wanita yang memakai pakaian khas yang berwarna-warni. Rupanya sedang atau akan diadakan upacara keagamaan di tempat ini. Barulah saya tahu bahwa rumah ibadah Sikh temple ini bernama Gurdrawa. Dan mereka ternyata sangat terbuka, karena selain digunakan untuk beribadah bagi orang yang beragama Sikh, tempat ini juga terbuka bagi siapa saja tanpa memandang etnis, agama, dan profesi.
[caption caption="dokpri taufikuieks"]
[/caption]Selain tempat ibadah, disini juga menjadi tempat berkumpulnya kaum Sikh di Hongkong yang berasal dari negara bagian Punjab di India. Selain sekolah dari tingkat TK sampai SD dan SMP, juga ada kursus Bahasa Punjabi, belajar Gurbani atau membaca dan mengerti “Sri Guru Grant Sahib Ji” , yang merupakan kitab suci agama Sikh. Bahkan belajar seni bela diri khas Punjab yang disebut Gatka , juga bisa dilakukan di tempat ini.
Di dalam gurdrawa ini terdapat ruang utama yang disebut Darbar Sahib yang merupakan tempat dimana kitab suci agama Sikh ditempatkan di sebuah singgasana yang disebut takhat . Di tempat inilah para Raagi menyanyikan dan melantunkan ayat-ayat dari kitab sucu Sri guru Grant Sahib Ji.
[caption caption="dokpri taufikuieks"]
[/caption]Saya berjaalan ke lantai bawah dimana terdapat kelas-kelas yang digunakan untuk sekolah. Di halaman terdapat tiga buah pohon besar yang tingginya melebihi lantai dua gedung ini. Di tepian halaman, berderet pohon-pohon mirip cemara yang menambah manis halaman kecil ini. Di sini juga dapat dilihat beberapa buah tiang tinggi yang puncaknya berhiaskan bendera khas Sikh yang disebut Nissan Sahib, berbentuk segitiga dan berwarna kuning yang menjadi ciri khas sebuah Gurdrawa. Unik nya sepanjang tiangnya juga dililiti oleh kain berwarna kuning tua itu.