Wow. Perjalanan ini lumayan panjang dan lama! Check in di Bandara Hamburg, langsung dapat tiga Boarding Pass. Hamburg London dengan British Airways sekitar pukul 14 siang dan dilanjutkan London Hongkong sekitar pukul 18 dan esoknya langsung Hongkong Nagoya di malam hari.
“Reeperbahn , Ich komm an
Du geile Meile , auf dich Ich kann
Reeperbahn, alles klaar
Du alte Gangsterbraut , jetzt bin Ich wieder da.
Reeperbahn , I am getting there
You sexy strip – I get you
Reeperbahn - it’s all on track
You old gangster’s girl , Now I am back”
Udo Lindenberg
Demikian nukilan kata mutiara yang ada di dinding koridor yang membawa saya ke boarding gate seakan-akan mengucapkan selamat jalan dengan janji supaya kita kembali lagi ke Reeperbahn. Tempat paling panas dan seksi, kawasan lampu merah paling terkenal di seantero Eropa.
Penerbangan Hamburg London berlangsung mulus dan pesawat kemudian mendarat dan bersandar di Terminal 5 Bandara Heathrow. Untuk melanjutkan penerbangan ke Hongkong, penumpang harus pindah ke Terminal 3 dengan menggunakan shuttle bus.
Di Termiinal 3 saya melihat sebuah denah dimana selain toko, restoran, serta fasilitas umum lainnya, ternyata ada juga temat yang dinamakan Family Lounge & Multifaith Prayer Room. Perjalanan menuju tempat ini lumayan jauh. Selain harus naik lift juga mengikuti beberapa lorong yang berbelok-belok.
Welcome to Heathrow’s Chaplains, demikian sebuah poster besar bergambarkan bola bumi yang dikelilingi oleh lambang agama dan kepercayaan seperti Kristen, Katolik, Buddha, Islam, Hindhu, Yahudi, Shinto, Bahai, Tao, Sheik, Kristen Othodoks, dan beberapa gambar lain yang melambang betapa banyaknya jenis-jenis kepercayaan yang ada di muka bumi ini.
Saya masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup luas namun disekat dengan menggunakan tirai kain berwarna oranye. Di dekat dinding ada sebuah rak buku yang berisi bacaan dan kitab suci dalam berbagai agama dan kepercayaan. “Literature contained in this cabinet is to aid your worship. Your help in returning items for others to use is appreciated”, demikian tertulis pada petunjuk kecil yang ada di atas lemari, lengkap dengan simbol enam agama yaitu Yahudi, Kristen, Islam, Sheik, Hindhu dan Buddha.
Di rak terlihat beberapa Al-Quran dan buku-nuku agama serta bebberapa lembar sajadah.Sementara di lantai juga terbentang selembar sajadah dan arah kiblat . Di dinding putih terlihat sebuah gambar sajadah dan arahan untuk mengembalikan sajadah ke tempatnya setelah digunakan.