Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Dua Setengah Jam Terjebak di dalam Pesawat di Bandara Jomo Kenyatta!

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13531281641982255104

Suasana Afrika yang eksotis sudah sangat terasa ketika saya naik pesawat Kenya Airways Boeing 767 dengan nomer penerbangan KQ 311 dari Terminal 1 Dubai International Airpirt menuju Bandara Jomo Kenyatta di Nairobi. Suasana ,interior , seragam dan penampilan awak kabin maupun kostum warna wani sebagian besar penumpang sangat terasa menambah meriahnya nuansa Afrika yang penuh misteri.

13531279201061668331

“Jumbo”, demikian salam khas dalam bahasa Swahili mengawali setiap pengumuman baik yang disampaikan oleh pramugari maupun penerbang dari ruang kemudi. Sementara di layar Personal TV di hadapan saya pun tertulis“ Karibu” yang artinya Selamat Datang. Selamat Datang ke Afrika!, Dunia dan benua yang bagi sebagian besar kita memangmasih penuh tanda tanya dan misteri.

1353128268895769293

Kenya memang identik dengan hewan khas Afrika yang menjadi salah satu andalan wisata negri di Afrika Timur ini. Bahkan Nairobi terkenal dengan julukan “ The Safari Capital of the World”.Dan yang sangat mengejutkan bahkan, gula, cream dan juga garam dan lada di dalam pesawat Kenya Airways juga dihiasi dengan gambar-gambar hewan seperti gajah, singa, dan badak,

Tujuan pertama pengembaraan saya ke Afrika kali ini, bukanlah ke Nairobi, melainkan ke sebuah negri yang pernah terkenal dengan film “Hotel Rwanda”.Rwanda, nama negri ini memang hampir atau kurang terkenal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.Namun mereka menyebutnya sebagai “The Land of Thousand Hills and Million Smiles” atau negri dengan seribu bukit dan sejuta senyuman.

1353128142576283374

Karena itu setibanya di Bandara Jommo Kenyata, saya hanya transit sekitar dua jam dan kemudian pindah pesawat menuju ke Kigali, ibu kota Rwanda. Dan perjalanan kali ini menggunakan pesawat baru buatan Brasil yaitu Embraer 190 dengan kapasitas sekitar 80 an penumpang.

Menurut jadawal pesawat berangkat pukul 8.25 pagi sehingga sekitar pukul 8.lewat 10 penumpang pun sudah mulai antri naik pesawat yang logonya berwarna merah hijau hitam dengan tag line khas “ The Pride of Africa”.

1353128214441934973

Namun setelah waktu berangkat telah lewat, pramugari mengumumkan , bahwa akan terjadi sedikit “delay” karena proses pengangkutan bagasi yang belum selesai. Saya sempatkan melihat ke jendela di sebelah kanan saya dan melihat kesibukan para petugas yang memindahkan bagasi ke dalam lambung pesawat.

13531300351816400092

Ketika pengisian bagasi sudah selesai, tidak ada tanda-tanda mesin dihidupkan dan pesawat akan berangkat. Penumpang masih terus menunggu dengan sabar setelah waktu menunjukan lebih dari pukul9. 15 ketika kapten mengumumkan bahwa karena adanya keberangkatan VIP maka bandara ditutup sementara dan kita harus menunggu. Sekilas diluar sana saya melihat sebuah pesawat pribadi bertuliskan “The Republic of Kenya” yang dikawal dengan kedaraan militer dan juga mobli pemadam kendaraan sedang bergerak menuju landasan.

Setelah pesawat itu tinggal landas, ternyata pesawat E190- kami masih dengan setia menunggu di tarmak Bandara. Ketika jam hampir menunjukan pukul 10 pagi barulah kapten mengumumkan bahwa kita menghadapai masalah baru yaitu terjadinya semacam pemogokan para petugas pengantur lalu lintas atau Air Traffic Controller di bandara tersibuk di kawasan Afrika TImur ini. Mereka melakukan slow down yaitu hanya mengijinkan satu gerakan pesawat setiap 8 menit dan pesawat kami adalah urutan ke enam untuk take-off.

Sekitar pukul 10.05 pesawat mulai bergerak meninggalkan tempat parkir dan dengan perlahan menuju ke landasan pacu. Perjalanan menunggu paling lama pun harus dialami seluruh penumpang.Pesawat antri satu persatu untuk tinggal landas, dan yang membuat perjalanan ini sangat lama ialah kita dapat menyaksikan satu persatu pesawat tinggal landas setiap delapan menit.

13531283152005059498

Setelah lebih dari dua setengah jam terperangkap di dalam pesawat di Bandara Jommo Kenyatta , pesawat E 190 kami pun tinggal landas menuju ke Kigali dengan transit sangat singkat di Bujumbura, ibu kita negri Burundi.Petualangan yang sebenarnya di AFrika baru dimulai.

Sesampainya di Kigali, barulah ada informasi bahwa peristiwa pemogokan itu terjadi karena ulah anggota DPR Kenya yang sedang menggodok undang-undang untuk memberikan uang pensiun yang sangat wah untuk diri mereka.! Gara-gara ulah DPR ribuan penumpang harus mengalami peristiwa ini.!

Kigali , 17 November 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline