Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Berjalan di Bulan dan Bertemu Louis Armstrong

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_133166" align="alignnone" width="640" caption="Prasasti Moonwalk"][/caption]

New Orleans, merupakan salah satu kota yang paling menarik dan memiliki sejarah panjang . Bahkan dari masa sebelum terbentuknya negara adidaya yang namanya Amerika Serikat. Ibu kota negara bagian Louisiana ini terletak di tepi sungai Mississippi , yang juga merupakan salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Amerika Utara.

[caption id="attachment_133168" align="alignnone" width="640" caption="Jackson Square & St. Louis Cathedral"][/caption]

Sungai Mississippi dan Moon Walk

Setelah berjalan santai menikmati bangunan antik dan bersejarah diFrench Quarter, saya menuju Jackson Square yang dengan mudah ditandai karena di dekatnya terdapat bangunan yang menjadi ikon kota New Orleans, yaitu St. Louis Cathedral.

Selepas Jackson Square, maka sungai Mississippi pun sudah memanggil. Kilasan cerita “The Adventure of Tom Sawyer “ karangan Mark Twain yang mengambil setting di sungai besar ini kembali dalam ingatan saya. Di hadapan saya terhampar sebuah sungai yang maha lebar, mungkin lebih sekitar dua kilometer jarak satu sisi ke sisi di sebrang sana. Konon , sungai ini menempati urutan keempat terpanjang di dunia.

[caption id="attachment_133169" align="alignnone" width="640" caption="Sebuah Kapal di Mississippi"][/caption]

kota La Noevelle-Orléans didirikanpada 1718 oleh misi dagang Perancis di kawasan yang dihuni oleh suku Indian Chitimacha, Nama kota ini diambil dari nama Phillippe II, Duke of Orleans. Pada 1720, Jackson Square mulai dibangun dan menghadap langsung ke Sungai Mississippi.

Namun , setelah banjir besar yang melanda di pertengahan abad 19, sebuah tanggul setinggi satu meter dibangun memisahkan Sungai Mississippi dan Jackson Square. Pada abad ke 20, tepi sungai ini digunakan sebagai kawasan industri dan komersial. Otorita pelabuhan bahkan mendirikan pagar yang tinggi sehingga kawasan tepi sungai ini tidak dapat diakses masyarakat umum.

[caption id="attachment_133174" align="alignnone" width="640" caption="Meriam Perang Saudara 1861-1865 di Wahington Artilerry Park"][/caption]

Baru pada tahun 1970 an ketika walikota New Orleans , Maurice “Moon” Landrieu melakukan restorasi besar-besaran dengan membuat semacam “promenade” atau tempat pejalan kaki di tepi sungai ini. Dengan demikian, akses langsung ke Jackson Square pun terbuka kembali .

Karena itulah tempat pejalan kaki dimana kita dapat memandang hebatnya sungai Mississippi dinamakan “Moon Walk”.

The Moonwalk was constructed replacing a cargo wharf and shed that occupied this site. It represented the first step in the city’s efforts to reclaim the riverfront for the enjoyment of all citizens and visitors”. Inilah nukilan plakat yang tertera pada prasasti yang menghiasi tangga menuju Moonwalk dari Jackson Square.

Sambil duduk di salah satu bangku besi yang ada di situ, saya memandang ke kapal uap yang lewat sambil membawa ratusan wisatawan yang riang gembira. Kapal uap ini dulunya melayari sungai besar ini dan menjadi urat nadi perekonomian dan juga politik di Amerika Serikat. Di beberapa tempat, pemusik jalanan juga asyik memainkan alat musik dengan nada jazz, sebuah topi digelar dilantai dimana para wisatawan yang lalu lalang menaruh uang logam ataupun lembaran satu dollar.

Nun di kejauhan , juga tampak sebuah jembatan yang membentang menuju tepi barat New Orleans yang disebut kawasan Algiers. Di dekat jembatan, juga terdapat kapal ferry yang secara rutin menyebrangi sungai Mississippi.

[caption id="attachment_133170" align="alignnone" width="640" caption="Ferry Menuju Agiers"][/caption]

Berjalan ke Bulan Bersama Louis Armstrong

Sambil terus berjalan menyusuri Moon Walk, di sebelah kiri kita sungai Mississipi dengan kapal uap, kapal kargo yang lalu lalang terus menemani perjalan di bulan ini. Akhirnya saya pun sampai di dermaga ferry untuk menyebrang ke tepi barat . Kebetulan, one day tiket seharga 5 USD yang saya miliki untuk naik trem dapat juga digunakan untuk naik ferry dan menyebrang ke tepi barat.

[caption id="attachment_133171" align="alignnone" width="640" caption="Welcome to Historic Algiers"][/caption]

Setelah menunggu kira-kira 10 menit, ferry pun berangkat dan tidak lama kemudian saya sudah berada di tepi barat New Orleans.

“Welcome to Historic Algiers the Heart of New Orleans” demikian papan besar yang berdampingan dengan iklan tentang Mardi Gras menyambut kedatangan di Tepi Barat. Terasa sekali perbedaan yang mencolok di antara ke dua tepi sungai Mississippi ini. Di tepi barat, suasana kampung sangat terasa, seakan-akan kita kembali kea bad ke 19. Tidak ada bangunan pencakar langit, yang ada hanyalah rumah-rumah kayu dari abad ke 19.

[caption id="attachment_133352" align="alignnone" width="360" caption="Louis Armstrong: Si King Zulu"][/caption]

Di sebuah taman , saya kembali tertegun melihat patung seseorang yang sedang memainkan terompet. Ternyata ini adalah patung Loius Amrstrong. Sebuah plakat menjelaskan riwayat hidup anak emas Kota New Orleans yang dilahirkan pada tahun 1901 ini.

Louis Arnstrong kita tentunya bukanlah sang astronot, dia adalah seorang pemusik jazz tepatnya seorang solois terompet. Uniknya walaupun dilahirkan pada 4 Agustus, dia selalu merayakan hari jadi pada 4 Juli, bersamaan dengan hari kemerdekaan Amerika Serikat.

Oleh penggemarnya dia disebut sebagai ‘King of Jazz” dan juga sempat dinobatkan sebagai “King Zulu” pada Parade Zulu Mardi Grass tahun 1949. Amstrong meninggal pada 1971 dan namanya diabadikan menjadi nama Bandara Internasional New Orleans.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline