Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

GTO Salah Letak dan Mubazir?

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu tujuan membuat GTO atau Gardu Tol Otomatis yang bisa dibuka tutup dengan hanya menempelkan kartu E-toll Bank Mandiri adalah mempercepat waktu transaksi, namun kenyataannya pada jam-jam sibuk sama sekali tidak ada gunanya dan bahkan menambah lama karena ada juga orang yang tidak punya kartu malah ikut masuk? Seandainya gardu tol otomatis diperbanyak dan pintu manual dibuat tandem barangkali akan sedikit membantu. Tetapi kalau jalan tolnya saja sudah tidak bergerak, yah mungkin obatnya hanya digratiskan saja jalan tolnya seperti jalan tol dalam kota di Shanghai. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah kartu ERP atau electronic road pricing seperti yang digunakan di Singapura yang tidak menggunakan gardu. Kendaraan cukup memiliki kartu yang pulsa akan dipotong otomatis setiap kali melewati jalan tersebut. Namun karena semuanya masih mimpi termasuk memiliki sistem transportasi masal yang efektif dan efisien, maka kita nikmati saja kemacetan di Jakarta sambil membayangkan di masa depan naik kereta bawah tanah atau kereta layang dari Bogor ke Tangerang. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline