Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Mengembara di Perut Bumi Kota Moskwa dengan Metro bag 1

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13429251461248927946

[caption id="attachment_195581" align="alignnone" width="640" caption="Lapangan Merah"][/caption]

Catatan: Ini adalah naskah asli tulisan yang versi singkatnya dimuat di Majalah Intisari Juli 2009 dengan judul “Berteman Metro di Kota Moskwa”. Saya terbitkan di sini supaya lebih banyak bisa dinikmati oleh pembaca.

Persiapan Perjalanan:

Perjalanan saya berdua dengan istri kali ini ke Russia (Moskwa dan St Petersburg) selama 9 hari delapan malam di akhir bulan Juli 2008 lalu merupakan perjalanan yang sudah kami impikan sejak lama. Perjalanan ini memang banyak ditunda karena banyak hal, antara lain karena citra Russia yang tampaknya masih menyisakan keangkeran eks jaman Uni Sovyet dulu yang menyebabkan kami beberapa kali menggantinya ke perjalanan ke bagian dunia yang lain. Kunjungan saya kali ini merupakan terlaksananya sebuah impian sejak lama untuk melihat dengan mata kepala sendiri keindahan negara ini. Selain itu juga untuk melihat sendiri beberapa tempat yang hanya saya pernah baca di buku-buku pujangga kenamaan seperti Tolstoy dan Chekov.

Namun akhirnya awal Juli lalu perjalanan dipersiapkan dengan memesan hotel baik di Moskwa dan St Petersburg dan Tiket Jakarta Moskwa Jakarta plus tiket domestik Moskwa St Petersburg Moskwa. Setelah hotel dan tiket siap, langkah pertama adalah meminta Visa Voucher ke hotel kami di Moskwa yang akhirnya bersedia memberikan voucher untuk periode tinggal kami di Russia selama 8 malam, yaitu mulai 24 Juli samapi 1 agustus. Dengan berbekal Visa voucher berupa faks dalam bahasa Rusia dan persyaratan lainnya, kami segera mengurus Visa di Kedutaan Federasi Rusia.

Prosesnya sangat cepat dan mudah karena tidak ada orang yang mengantri senhingga kamiditerima bagaikan tamu saja layaknya. Setelah membayar biaya visa turis sebesar USD 75 (mesti dibayar dengan US Dollar) maka visa akan selesai dalam waktu satu minggu. Masa berlaku visa disesuaikan dengan Visa Voucher dan tiket kami, sehingga disarankan tidak ada perubahan tanggal dan rencana setelah visa dikeluarkan.

[caption id="attachment_195583" align="alignnone" width="800" caption="GUM mal jaman komunis"]

13429256621921167946

[/caption]

Kedatangan di Moskwa

Moskwa, atau Mockba dalam huruf Cyrillic memang merupakan kota besar yang menawan. Kota tua yang menurut sejarah telah ada sejak 1140 M itu merupakan ibu kota Federasi Rusia dan juga dulu Ibukota Negara adi daya dan raksasa Uni Sovyet atau CCCP (dibaca SSSR Soyuza Sovietskaya Sotsialitskii Respubliki). Walaupun telah pecah menjadi 16 negara Russia sendiri masih merupakan Negara terluas di dunia membentang dari Eropah ke Asia.

Ada lima bandara yang melayani kota Moskwa dan salah satunya yang terbaik dan terefisien adalah Bandara Domodedovo yang mulai beroperasi pada awal 1980 dalam rangka persiapan Kota Moskwa untuk Olimpiade 1980. Pesawat SQ 376 kami dari Dubai mendarat dengan mulus di pagi yang cerah di akhir bulan Juli di bandara Domodedovo. Beberapa saat sebelum mendarat, pramugari membagikan formulair Imigrasi yang ditulis dalam dua bahasa yaitu Inggris dan Rusia. Ternyata formulir itu berlaku untuk Federasi Russia dan Bielorussia. Akhir Bulan Juli memang musim panas namun cuaca di pagi yang cerah itu dengan temperaut 15 derajat celcius itu cukup sejuk untuk ukuran manusia tropis dari Indonesia. Musim panas memang waktu yang tepat untuk berkunjung ke Russia karena paling panas hanya sekitar 19 ataupun 20 derajat selsius. Kalau kita datang pada musim dingin temperatur bisa mencapai 30 derajat di bawah nol.

Di pelataran parkir, terdapat banyak sekali pesawat dari puluhan maskapai penerbangan. Sebagian adalah penerbangan Internasional yang sudah saya kenal, namun lebih banyak lagi penerbangan nasional Russia yang saya belum dengar namanya seperti Pulkovo, Tatarstan dll. Terminal Bandara Domodedovo tampak cukup modern dan luas. Setalah mendarat, pemerikasaan imigrasi terasa sangat lancar, demikian juga pengambilan bagasi dan bea cukai. Kami melewati jalur hijau tanpa pemeriksaan sama sekali. Pupus sudah cerita tentang antrian imigrasi yang panjang dan keseraman bea cukai Russia yang sering saya baca sebelumnya.

Penukaran wang di bandara juga cukup baik tapi dengan rate yang kurang bagus dibandingkan di kota, karena itu disarankan hanya menukar uang secukupnya utuk biaya transportasi. Setalah keluar bea cukai cukup banyak orang menunggu dibalai kedatangan. Sebagian mencoba menawarkan taksi. Namun ada banyak peringatan di ruang pengambilan bagasi untuk berhati-hati terhadap tawaran taksi gelap. Cukup bilang Nyet dan mereka tidak akan mengganggu kita lagi.

Ada beberapa cara menuju pusat kota. Salah satu yang ekonomis menggunakan Kereta Api ekspres ke Statsiun Paveletkaya . Kereta yang diebut Aeroekspress ini akan membawa anda menuju pusat kota Moskwa dalam waktu 45 menit non stop dengan ongkos 150 Ruble. Ada dua loket antrian dimana loket untuk lokal train lebih banyak peminatnya sehingga antrian terlihat lebih panjang.Di samping itu juga ada kereta yang lebih lambat karena berhenti di setiap stasiun. Stasiun kereta terdapat di sayap sebelah kanan terminal di dekat terminal domestk. Tiket harus dibeli sebelum menaiki kereta dan pintu berupa turn style hanya dapat dibuka dengan menempelkantiket kita. Tiket harus disimpan selama dalam perjalanan karena akan ada pemeriksaan oleh petugas. Dan tiket yang sama juga akan digunakan untuk membuka pintu keluar setibanya di tujuan. Kalau mau lebih ekonomis lagi dapat naik Bus menuju Stasun Metro Domodedovoskaya.

Sesampainya di Stasiun Paveletskaya, untuk menuju hotel dapat dilanjutkan dengan taksi atau juga dengan Metro. Dari stasiun tinggal melihat petunjuk yang menuju Paveletkaya Metro station yang dalam huruf Cyrillic ditulis METPO. (baca Metro). Metro di Moskwa terdiri dari 12 line yang mencakup hampir seluruh pelosok kota dengan lebih dari 176 stasiun. Ongkos Metro diMoskwa berdasarkan sekali naik dan tidak tergantung sejauh mana tujuan kita. Ada beberapa pilihan tiket yang satu kali jalan adaloah 19 Ruble. 10 kali jalan 155 Rubel dan 20 kali jalan 280 Ruble.Kalau ingin sering menggunakan Metro lebih ekonomis membeli yang 10 atau 20 kali jalan sehingga tidak usah membeli setiap kali ingin naik.

Antrian untuk membeli tiket Metro cukup panjang karena hamper semua penumpang Aeroekspress melanjutkan perjalanan dengan Metro walaupun banyak orang menawarkan taksi. Sesampainya di loket semua pengumuman hanya dalam bahasa Rusia dan kasir pun hanya berbahasa Rusia. Kalau kita mau membeli tiket yang 10 perjalanan sebutkan saja jyesit played.. dwa bilyetii(10 perjalanan dua tiket) maka kasir akan menjawa trisot jyesit rublii atau 310 Ruble..Tiket berupa kartu magent yang cukup ditempelkan di pintu dan akan tampak berapa kali perjalanan yang tersisa. Kalau kita coba-coba tidak menempelkan tiket maka pintu akan otomatis menutup dan nadaperingatan akan segera berbunyi. Saya sekali mencoba sehingga petugas datang dan meminta saya untuk mencoba kembali menempelkan tiket

[caption id="attachment_195584" align="alignnone" width="800" caption="Tugu di stasiun Ulitsa 1905 goda"]

13429257201512161125

[/caption]

Setelah menuruni eslalator yang cukup dalam dan tiba di stasiun mulai terasa sedikit kesulitan untuk menentukan route menuju Statsiun Ulitsa 1905 Goda yang seharusnya ditentukan sebelum turun ke bawah atau harus melihat peta sekali lagi. Di tengan kebingungan itu seorang wanita muda dengan bahasa inggris yang pas-pasan mencoba bertanya stasiun tujuan kitasambil menunjukan peta kecil lipat miliknya. Akhirnya dia membantu route dimana kita harus mengambil jalur 5 menuju stasiun Krasnopresnenskaya dan kemudian pindah line 9 ke stasiun Barrikadnaya dan satu stasiun lagi akan sampai di Stasiun Ulitsa 1905 Goda. Rupanya di Moskwa Stasiun transfer meiliki beberapa nama sesuai dengan line metro tersebut.

Hal ini mula-mula agak membingungkan saya namun setelah dua tiga kali naik metro sudah mulai terbiasa dan tidak tersesat lagi. Gadis tadi bahkan memberikan peta metronya kepada kami. Metro di Moskwa adalah angkutan massal yang mengangkut lebih dari 7 juta penumpang per hari. Tidak mengherankan bila kita hampir tidak pernah menunggu metro lebih dari 1 menit karena frekuensinya yang sangat banyak. Salah satu hal yang cukup mengherankan kami adalah di tengah ramainya penumpang, penumpang yang lebih muda selalu memberikan kursinya kepada mereka yang diangap lebih tua. Istri saya selalu mendapat kursi bila naik metro di Moskwa.

Sesampainya di hotel, hotel tempat kita menginap wajib mendaftarkan kita ke semacam pos polisi setempat dan surat pendaftaran itu harus kita bawa kemanapun kita pergi karena sewaktu-waktu Polisi akan meminta kita untuk menunjukannya. Mungkin ini sedikit yang membuat kunjungan ke Rusia agak terasa”menyeramkan” walaupun pada kenyataannya semua berjalan sangat lancar. Untuk itu paspor kami diminta untuk selama 1 jam yang kemudian dapat diambil kembali bila kita ingin keluar Hotel. Surat registrasi sendiri baru jadi keesokan harinya yang lucunya setelah kami cek kawarganegaraan kami tertulis India, bukannya Indonesia. Namun petugas hotel berkata tidak akan jadi masalah dengan kesalahan itu sambil tersenyum saja.

[caption id="attachment_195585" align="alignnone" width="800" caption="Langit2 stasiun metro"]

13429257691905769438

[/caption]

Pada suatu kesempatan di pintu masuk stasiun Metro Park Kulturii , seorang Militsia atau Polisi pernah mendekati saya yang berjalan kira-kira 10 meter di depan Istri. Polisi segera memberi hormat sambil berkata Salut dan terus berbicara Bahasa Rusia yang saya tidak mengerti. Mungkin dia mencoba menanyakan dokumen saya, Saya hanya menggelengkan kepala dan kemudian menunjuk Istri yang mendekat. Setelah itu polisi tadi hanya kembali memberi hormat dan berkata salut lalu pergi.

Bersambung:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline