Lihat ke Halaman Asli

taufik sentana

Personal Development

Kota yang Gagap

Diperbarui: 8 September 2024   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota yang Gagap

Asap menembus mata. Membawa gelombang laut senja. Malam luka tanpa rembulan muda. Hujan hujan yang berlari di bawah kaki bukit. Seperti mengajakmu bermain. Tapi itu ilusi kecerdasan dalam pola dan prediksi logaritma. Benar kata seorang penyair, hujan telah menjadi logam. Kita menjumpai reruntuhan isi kepala dan tumpahan cairan otak depan. Diam diam kita berjalan, entah kemana. Menembus asap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline