Lihat ke Halaman Asli

Pergantian

Diperbarui: 11 Januari 2019   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu dekat

Walau kuselami sendiri dalam sunyi

Bisa tampak riuh

Saban waktu kunikmati

Hujan berganti kemarau

Tak ada lagi, keriuhan itu hilang

Dari yang bisa diseberangi dengan telanjang kaki,

berganti menjadi menanti dewa-dewi

Ya, dewa-dewi datangnya tidak pasti

Ku terjebak dalam sunyi

Saat kucoba berdiri sendiri, niat itu urung terjadi

Karena gejolak hati

Tembok Putih, 10 Januari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline